Begini Kesiapan Terminal BBM dan LPG Pertamina di Surabaya Jelang Arus Mudik
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Jakarta – PT Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga terus memastikan kesiapan penyaluran BBM dan LPG sepanjang Ramadhan dan menjelang arus mudik Idul Fitri.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra bersama Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengecek kesiapan Integrated Terminal Surabaya Group.
“Integrated Terminal Surabaya Group ini depot kedua terbesar setelah Plumpang, dan sangat vital bagi penyaluran energi di Jawa Timur. Untuk itu kami cek kesiapannya dari segi sarana dan fasilitas serta kesiapan build up stok di IT Surabaya Group,” jelas Mars Ega dikutip dalam keterangannya, Jumat, 22 Maret 2024.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra
- Pertamina
Untuk memastikan layanan berjalan dengan baik, Mars Ega menitikberatkan pada integrasi digitalisasi di Integrated Terminal Surabaya Group dan SPBU, selain keandalan sarana dan fasilitas (sarfasI) dan stok. Saat ini, di sekitar 1.600 SPBU sudah diterapkan auto replenishment, di mana SPBU bisa meminta pengiriman BBM secara otomatis sebagai antisipasi sebelum stok di SPBU menipis.
Menurut Mars Ega, semua upaya ini juga harus tetap memastikan aspek safety baik untuk kenyamanan masyarakat, serta untuk operasional perusahaan yang baik.
Pertamina Patra Niaga, lanjutnya, hadir untuk memberi energi di setiap perjalanan baik secara ketersediaan produknya, maupun juga dari segi layanan untuk memuaskan konsumen.
“Dengan keandalan stok, distribusi, digitalisasi, dan layanan yang senantiasa mengedepankan aspek safety harapannya kami bisa menjalankan tugas menyalurkan energi sepanjang Ramadhan hingga Idul Fitri nanti dengan baik,” terang Mars Ega.
Sementara itu Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina Alfian turut memastikan beberapa poin penting dalam mengantisipasi kebutuhan energi jelang Idul Fitri, yakni integritas aset dan kesiapan seluruh pekerja yang berdasarkan pada aspek safety.
Keandalan sarfas, ditegaskannya, harus dipastikan dalam kondisi 100 persen sehingga siap untuk memenuhi lonjakan kebutuhan energi.
“Kedua, teman-teman operator, awak mobil tanki pastikan semua sehat, dan kondisi fit, bagaimana mengelola kelelahan juga menjadi poin penting yang harus dicek setiap hari. Terakhir, keandalan suplai, pastikan alternatif distribusi disiapkan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Alfian.
Heboh Shell Disebut Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Manajemen Buka Suara
Beberapa hari ini berhembus kabar di publik bahwa Shell Indonesia disebut akan menutup seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) miliknya di Indonesia.
