Rupiah Perkasa Usai Pengumuman BI Rate

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi, 21 Maret 2024. Rupiah menguat sebesar 59 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp 15.664 per dolar AS.

Rupiah Loyo ke Level Rp 16.310 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.727 per dolar AS. 

Analis PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah terhadap dolar AS akan melemah pada hari ini. 

Menerawang Masa Depan IHSG Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Analis Jagokan 3 Sektor Saham Ini

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis, 21 Maret 2024. 

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bursa Asia Semringah di Tengah Perayaan Imlek saat Wall Street Datar

Ibrahim menyoroti, soal keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di 6 persen. Sehingga suku bunga deposit facility tetap di posisi 5,25 persen dan lending facility sebesar 6,75 persen.

"Keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024," jelasnya. 

Adapun pada hari ini Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah di rentang Rp 15.710-Rp 15.780.

Ilustrasi hegemoni dolar AS

Heboh Google Tampilkan Rp 8.170 Per Dolar AS, BI Tegaskan Tak Akurat

Bank Indonesia (BI) memberikan klarifikasi terkait kesalahan informasi nilai tukar rupiah yang muncul di mesin pencari Google.

img_title
VIVA.co.id
1 Februari 2025