Industri Tekstil Diyakini Jadi Salah Satu Benteng RI Hadapi Tekananan Ekonomi Global, Ini Alasannya

Indo Intertex 2024.
Sumber :
  • Istimewa.

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian optimis bahwa ekonomi Indonesia masih memiliki daya tahan, utamanya di tengah tekanan ekonomi global yang masih bakal terjadi di tahun ini. Terlebih, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) RI diyakini juga akan menjadi salah satu sektor, yang membantu pemerintah menjaga daya tahan perekonomian nasional.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

"Tekanan ekonomi global 2024 masih diliputi ketidakpastian. Namun, pemerintah optimis bahwa ekonomi Indonesia masih berdaya tahan, dan industri TPT akan menjadi salah satu penjaganya," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan, dalam keterangannya, Rabu, 20 Maret 2024.

Data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenperin menyebut, industri tekstil dan pakaian memberikan kontribusi sebesar 6,05 persen pada PDB industri pengolahan non-migas. "Dengan nilai ekspor mencapai US$6,2 miliar pada periode Januari-September 2023," ujarnya.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Karenanya, demi melanjutkan tren postitif tersebut, Adie memastikan bahwa di tahun 2024 ini pemerintah akan kembali menjalankan program andalan restrukturisasi mesin, untuk para pelaku usaha industri tekstil. Guna mendukung upaya tersebut, Adie pun secara resmi membuka pameran tekstil dan garmen terbesar dan terlengkap di Indonesia, yakni Indo Intertex edisi ke-20 yang digelar tanggal 20-23 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Indo Intertex 2024.

Photo :
  • Istimewa.
Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Direktur Utama Peraga Expo, Paul Kingsen, selaku penyelenggara Indo Intertex menjelaskan, pameran ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku bisnis fashion tekstil dan garmen, yang ingin mendapatkan informasi terlengkap, melihat teknologi terbaru, serta bertemu langsung dengan para produsen dan konsultan di bidang tekstil dan garmen.

"Bagi mereka yang ingin mencari peluang bisnis di bidang fashion, Indo Intertex memberikan peluang emas untuk meng-eksplore tren dan bisnis fashion terbaru," kata Paul.

Indo intertex akan menampilkan berbagai layanan serta produk tekstil dan garmen di satu tempat. Pengunjung juga bisa mengikuti workshop dan layanan business-matching, untuk menambah wawasan dan memajukan bisnis ke level berikutnya.

Berbagai teknologi spektakuler dan inovasi terbaru dari mesin tekstil, garmen dan digital printing, bahan baku, teknologi digitalisasi, kimia tekstil, pewarna tekstil, aksesoris, hingga produk tekstil lainnya akan turut dipamerkan. Selain produsen teknologi dan mesin, Indo Intertex juga menjadi ajang kumpul para fashion designer dan brand-brand fashion ternama di Indonesia. 

Selama pameran berlangsung, para pengunjung bisa belajar bisnis di bidang fashion secara gratis. Nantinya akan ada seminar ekslusif dengan para pemain inti di industri, utamanya dari brand-brand besar fashion di Indonesia yang akan berbagi cerita perjalanan bisnis dan tips sukses berbisnis fashion mereka.

Pekerja memproduksi kaos di industri tekstil PT Lima Satria, Bandung, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

"Dapatkan beragam inspirasi dan inovasi serta teori, dengan mendengar langsung tips sukses dari para ahli dan pelaku industri fashion. Karena founder, owner, dan CEO dari brand-brand besar fashion, akan berkumpul di Indo Intertex 2024 untuk berbagi pengalaman dan ilmu mereka," ujarnya.

Sebagai informasi, Indo Intertex 2024 akan menghadirkan lebih dari 600 perusahaan dari 16 negara, dan menargetkan 12.000 pengunjung dari kalangan profesional maupun pelajar. Beberapa nama besar di industri tekstil yang berpartisipasi di pameran tahun ini antara lain Agansa, Sigma, APR, Lenzing, dan masih banyak lagi. Teknologi-teknologi yang diperkenalkan adalah teknologi massive, yang mendukung konsep industri ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya