Dubes Sebut Perusahaan Malaysia Harus Investasi di IKN
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta – Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Md Hasrin Tengku Hussin, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Malaysia harus memanfaatkan prospek investasi di provinsi Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda dan Balikpapan, dekat dengan ibu kota baru Nusantara (IKN).
“Ada banyak peluang bagi perusahaan Malaysia untuk berkontribusi terhadap pengembangan IKN, seperti dengan menyediakan bahan bangunan,” kata Syed Md Hasrin, yang memimpin delegasi dari kedutaan besar di Jakarta dan konsulat di Pontianak.
Dubes Malaysia berada dalam kunjungan kerja tiga hari yang berakhir pada Kamis, 21 Maret 2024, dengan maksud menjajaki peluang untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan hubungan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia dalam kerangka ASEAN.
Beliau juga berbicara tentang upaya untuk meningkatkan konektivitas di Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – Filipina (BIMB EAGA), termasuk rute udara, darat, dan laut, serta inisiatif seperti jaringan listrik ASEAN.
Anggota delegasi tersebut antara lain Menteri Kedutaan, Hairul Reaza Haroun Al Rashid, Atase Pertahanan Brigjen Azrin Iskandar Zulkaply, Minister Counsellor (Ekonomi), Mohd Najeeb Abdullah dan Konjen Malaysia di Pontianak, Konsul Azizul Zekri Abd Rahim.
Pada Senin, 18 Maret 2024, Syed Md Hasrin melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Kaltim yang diwakili Sekda Sri Wahyuni di Samarinda.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Samarinda. Ia juga bertemu dengan Wali Kota Rahmad Mas’ud, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Balikpapan, Hasbullah Helmi.
Investasi Malaysia di Kaltim
Diskusi terkonsentrasi pada potensi peluang bisnis, investasi dan perdagangan serta bagaimana provinsi tersebut dapat menjadi pintu gerbang menuju IKN. “Kami berharap dapat bekerja sama secara efektif dan menemukan peluang investasi baru,” tuturnya, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 20 Maret 2024.
Dia menambahkan bahwa kedutaan akan melanjutkan keterlibatannya dengan pemerintah provinsi.
Syed Md Hasrin mencatat, investasi untuk IKN mengalir melalui Balikpapan dalam jangka menengah sebelum IKN menjadi mandiri.
Saat ini, beberapa perusahaan Malaysia telah berinvestasi di provinsi tersebut, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit dan telekomunikasi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi dan pemerintah daerah di Samarinda dan Balikpapan yang telah mendukung perusahaan-perusahaan Malaysia menjajaki peluang investasi, menjadi tuan rumah bagi para pejabat Malaysia, dan menjaga kepentingan investor Malaysia,” katanya.
Sementara itu, Sri Wahyuni mencontohkan, tiga kawasan industri, antara lain Kawasan Industri Kariangau dan Kawasan Ekonomi Khusus Trans Kalimantan Maloy Batuta, telah ditetapkan sebagai superhub bagi investor yang melayani berbagai industri seperti kimia, batu bara, pengeboran minyak, pengolahan kelapa sawit, mineral, gas, dan batubara.
“Kami mengundang investor Malaysia untuk berpartisipasi di tiga bidang ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, IKN akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 sebagai ibu kota baru menggantikan Jakarta yang menjadi ibu kota sejak tahun 1945.
Acara tersebut bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79.