DBS Suntik PNM Rp 1 Triliun Dorong Pembiayaan UMKM Wanita
- dbs.com
Jakarta – Bank DBS Indonesia menyalurkan dana sosial Uncommitted Revolving Credit Facility sebesar Rp 1 triliun kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Pendanaan ini diberikan untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya kalangan wanita.
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie mengatakan, pendanaan ini diberikan dalam program MEKAAR, sebagai bentuk komitmen dari dukungan bank terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia.
"Pendanaan di sektor ini sejalan dengan visi dan misi Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM, kesetaraan sosial, dan inklusi keuangan
melalui adanya akses keuangan yang lebih luas," kata Kunardy dalam keterangannya Rabu, 20 Maret 2024.
Kunardy menjelaskan, berdasarkan data Kemenkop terdapat 37 juta UMKM di Indonesia dengan pengusaha wanita memiliki proporsi yang lebih besar. Namun, sebagian besar wanita masih menghadapi hambatan dalam akses permodalan usaha, yang timbul dari pengecualian sosial, keterbatasan pengalaman dalam sistem perbankan formal, kesulitan mendapatkan pinjaman, dan kurangnya kemampuan keuangan secara keseluruhan.
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 49,6 persen, dengan target OJK untuk literasi keuangan sebesar 65 persen pada tahun 2027.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan PNM untuk membantu wanita mendapatkan pendanaan agar mereka dapat menjadi mandiri secara finansial. Kami percaya bahwa dengan kerja sama ini, kami turut membantu Pemerintah Indonesia memberdayakan wanita untuk mengelola keuangan mereka dan menjadi tulang punggung atau pendukung kesejahteraan keluarga mereka," jelasnya.
Kunardy mengatakan, salah satu syarat pemberian kredit ultra UMKM ini adalah untuk wanita. Menurut beberapa sumber, wanita memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang lebih rendah karena mereka lebih disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembalikan kredit secara tepat waktu.
Selain itu, tingkat NPL PNM yang hanya 0,5 persen menunjukkan bahwa prinsip wanita yang bekerja sama dengan wanita lain dalam komunitasnya berdampak positif pada kinerja pinjaman kredit.
Sementara itu, Direktur Operasional Digital dan Teknologi Informasi PT PNM, Sunar Basuki mengatakan pendanaan dari Bank DBS Indonesia akan menunjang program MEKAAR yang diinisiasi oleh PNM yang
menargetkan jutaan wanita.
"Khususnya mereka yang bergerak di sektor ultra UMKM dan berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera. PNM bukan hanya memberikan modal uang tetapi juga program pengembangan usaha. Ini adalah bentuk kepedulian PNM agar usaha skala rumah tangga bisa terus melanjutkan produksinya hingga punya produk yang lebih variatif," imbuhnya.