DPR Beri Respons Positif soal Kinerja Menteri BUMN yang Mampu Capai Target

Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Anggota Komisi VI DPR dari PDIP Deddy Sitorus memuji kinerja Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilai berhasil mencapai target. Deddy menilai Erick sukses membawa perusahaan plat merah meraih target dividen meski sempat dihantam pandemi Covid-19.

Kesaksian Tertulis Saksi Ahli Diduga Disiapkan Jaksa, DPR Minta Kejagung Transparan dan Profesional

"Kita harus apresiasi setelah melalui pandemi ternyata bisa dicapai, dividen tahun lalu," ujar Deddy Sitorus dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN di Gedung DPR, Selasa 19 Maret 2024.

Gedung Kementerian BUMN.

Photo :
  • Wikagedung.co.id
Niat Adukan Kasus, DPR Bilang Persoalan Jaksa Jovi Masalah Sepele

Meski  BUMN masih mengejar angka yang ditargetkan lima tahun lalu, namun Deddy menilai hal itu wajar. Sebab mayoritas dari lima tahun masa kerja Kementerian BUMN mesti dilalui di era krisis akibat pandemi. "Kita tahu dan paham bahwa situasi global tidak mudah," ujar Deddy. 

Deddy pun berharap struktur yang baik di BUMN tetap dipertahankan. Jangan justru, kata Deddy, BUMN yang sudah semakin baik kembali ke titik nol. 

Alex Marwata Minta Publik Terima Apa Adanya 5 Pimpinan KPK Baru: Awasi Mereka

Senada dengan Deddy, anggota PDIP yang lain  Darmadi Durianto juga memberi apresiasi atas pencapaian laba dan dividen BUMN. "Saya apresiasi atas pencapaian laba dan dividen," ujar Darmadi. 

Tak lupa Darmadi ingin BUMN yang profesional dipertahankan. "Selama ini ada kekhawatiran BUMN jadi bancakan, tapi di zaman pak Erick ini bagus. Tapi kekhawatiran itu bisa muncul lagi karena itu butuh SOP dan mekanisme agar BUMN yang sekarang sudah bagus bisa tetap dijaga," kata Darmadi.

Sebagaimana diketahui, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR hari ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, proporsi dividen BUMN lebih besar dari penyertaan modal negara (PMN), yakni 55 persen dan 45 persen.

Erick menyebut, proporsi tersebut mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang selaras dengan target Kementerian BUMN yaitu jumlah dividen lebih besar dari PMN.

"Seperti sebelumnya, kumulatif antara dividen dan PMN itu masih lebih besar dividennya, kurang lebih proporsinya 55 persen dibandingkan 45 persen," ujar Erick, Selasa.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dalam paparannya, Erick menyampaikan sebaran realisasi dan usulan PMN tunai 2020-2024 sebesar Rp 226,1 triliun. Rinciannya, Rp27 triliun pada 2020, Rp68,9 triliun pada 2021, Rp53,1 triliun pada 2022, Rp35,3 triliun pada 2023, dan Rp41,8 triliun pada 2024.

Sementara itu, realisasi dan usulan dividen 2020-2024 sebesar Rp279,7 triliun atau lebih besar dari PMN. Rincian dividen pada 2020 sebesar Rp43,9 triliun, Rp29,5 triliun pada 2021, Rp39,7 triliun pada 2022, Rp81,2 triliun pada 2023, Rp85,5 triliun pada 2024.

"Total kontribusi kita kepada pendapatan negara dari dari dividen, pajak, PNBP, ini kurang lebih sudah mencapai 20 persen. Jadi dari total pendapatan negara 100 persen, kontribusi kita itu kurang lebih 20 persen," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya