Terungkap Alasan Gen Z Rentan Terjerat Investasi Bodong, Ini Kata Pakar

Ilustrasi investasi bodong.
Sumber :
  • DJKN/Kemenkeu.

VIVA Bisnis – Investasi bodong adalah penipuan berkedok investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan risiko minimal.  Biasanya, investasi bodong tidak memiliki underlying asset yang jelas dan hanya menggunakan uang dari investor baru untuk membayar keuntungan investor lama.

Berapa Penghasilan yang Dibutuhkan untuk Masuk Kelas Menengah Atas? Benarkah Harus Miliaran Rupiah?

Adapun salah satu ciri-ciri investasi bodong yang perlu kalian ketahui adalah, mereka kerap menawarkan keuntungan yang tidak wajar.  Di mana jika suatu investasi menawarkan keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata pasar, patut dicurigai.

Atau lebih pastinya, investasi tersebut tidak masuk ke dalam daftar OJK. Jadi sebelum Anda melakukan investasi, pastikan perusahaan dan produk investasinya terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Literasi Keuangan Syariah Masih 39,11 Persen, Prudential Syariah Gencarkan Edukasi di Bulan Ramadan

Mencari Gen Z untuk Jadi Korban Investasi Bodong

Anjlok 30,19 Persen, Setoran Pajak Februari 2025 Baru Rp 187,8 Triliun

Terkait investasi bodong, biasanya generasi Z atau gen Z lah yang kerap dinilai sebagai kalangan yang paling rentan diintai untuk masuk ke dalam investasi bodong maupun pinjaman online (Pinjol) ilegal.

Hal tersebut dikarenakan, mereka adalah kaum yang mudah dijangkau dan lebih mudah untuk diiming-imingkan sesuatu hal yang menarik. Tapi tenang kalian tak perlu panik maupun khawatir jika harus menghadapi situasi tersebut.

Adapun cara mudah untuk menjauhkan mereka dari jerat investasi bodong dan pinjol ilegal setidaknya harus dilakukan adanya sebuah sosialisasi, edukasi dan pendekatan lebih khusus.

 “Banyak sekali yang bisa dilakukan. Pertama adalah dengan cara membantu literasi keuangan. Balik lagi harus meningkatkan angka literasi keuangan untuk para gen z tersebut,” urai Financial Planner Expert (PINA Indonesia), Rista Zwestika, menjawab pertanyaan investortrust.id, pada Forum Jurnalis yang digelar Bank Jago, di Jakarta dikutip VIVA.co.id pada Senin, 18 Maret 2024 dari investortrust.id.

Jadi untuk memberikan penjelasan terhadap bahaya investasi bodong pada generasi Z ini yang dikenal tidak senang diatur tersebut, pendekatan untuk memberikan edukasi pun harus secara khusus seperti dengan mengadakan forum diskusi, penyuluhan secara online, bahkan juga bisa dengan memberikan e-book online, dan lainnya.

Rista pun mengungkapkan bahwa mudahnya mereka untuk diiming-imingi sesuatu hal yang menarik, membuat gen Z biasanya tidak mau melewati sebuah proses.  Ditambah paparan media sosial yang menyajikan konten jurus praktis menjadi kaya hanya dengan investasi, namun kenyataannya tidak teruji secara pasti.

Lebih lanjut menurut Rista, yang harus ditanamkan di dalam diri gen Z adalah investasi bukan jalan pintas untuk seseorang menuju kesuksesan. Masih banyak cara lain yang ampuh membawa masyarakat menuju ke sana, salah satunya memperkaya diri dengan pendidikan.

“Ketika dia dapat ilmu keuangannya, yang tadi investasi bodong dan pinjaman online, ketika bisa punya blocking dalam dirinya berupa ilmu keuangan otomatis mereka punya gimana caranya untuk gak kejebak dengan investasi bodong maupun pinjaman online ilegal,” katanya. 

Gaya Gen Z melakukan Investasi

Gen Z dan Milenial Lebih Pilih Investasi Kripto Daripada Properti dan Saham, Kenapa?

Survei terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak anak muda yang memilih berinvestasi di kripto dibandingkan membeli properti dan saham. Kenapa?

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2025