Target Investasi Hulu Migas 2023 Tak Capai Target, Kepala SKK Migas Ungkap Kendalanya
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi investasi hulu migas tahun 2023 mencapai sebesar US$13,7 miliar. Angka tersebut atau naik 13 persen dibandingkan realisasi investasi tahun 2022 sebesar US$12,1 miliar. Namun, capaian realisasi investasi hulu migas tahun 2023 itu masih di bawah target APBN, yang dipatok sebesar US$15,56 miliar.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, membeberkan sejumlah kendala di tahun 2023, yang membuat realisasi investasi itu meleset dari angka yang ditargetkan. Penyebabnya antara lain seperti masalah keselamatan kerja, ketenagakerjaan, hingga soal keterbatasan rig.
"Investasi 2023 ini terkendala pengeboran sumur pengembangan karena safety stand down awal tahun, ketersediaan rig, dan tenaga kerja," kata Dwi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.
"Serta ada juga banjir di beberapa lokasi yang menjadi salah satu penyebabnya, namun sekarang sudah mulai surut dan mulai aktif lagi," ujarnya.
Meski demikian, Dwi memastikan bahwa realisasi investasi 2023 lebih tinggi 5 persen dibanding long term plan (LTP) yang telah ditetapkan, serta di atas tren investasi E&P Global.
Pada tahun ini, Dwi menargetkan investasi hulu migas bisa mencapai sebanyak US$17,7 miliar, atau meningkat 29 persen dibanding realisasi tahun 2023.
"Target investasi 2024 adalah US$17,7 miliar, atau meningkat 29 persen dari realisasi 2023," katanya.