BPR dan BPRS Terapkan Layanan Digital Dinilai Bakal Dongkrak Kinerja Kredit

ilustrasi suku bunga bank
Sumber :

Jakarta – Ketua Umum perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah mengungkapkan tantangan industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di era digital.

BI Ungkap Sederet Tantangan Perubahan Arah Kebijakan Negara Maju ke Ekonomi RI

Tedy mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi BPR dan BPRS adalah keamanan informasi dan perlindungan data pribadi. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan di era digital saat ini. 

"Ini pun penting karena banyaknya informasi sensitif seperti data pribadi konsumen yang disimpan dan ditransfer secara elektronik, menjadikan tantangan keamanan informasi dalam bisnis modern semakin kompleks. Karena itu, perlindungan data pribadi menjadi suatu keharusan yang tak bisa diabaikan," ujar Tedy dalam keterangannya Sabtu, 9 Maret 2024.

Kembangkan Bisnis UMKM, PNM Gandeng Philippine Women’s Association

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi melanjutkan, pihaknya sangat mendukung upaya Perhimpunan BPR dan BPR Syariah tersebut menerapkan digitalisasi layanan perbankan bagi sekitar 1.584 anggotanya.

Rakernas Perbarindo 2024.

Photo :
  • Dokumentasi Perbarindo.
Kabar Baik! Ini Syarat Hapus Data Pinjol Meski Utang Masih Berjalan

Langkah digitalisasi dengan menggunakan identitas kependudukan digital (IKD) dalam layanan perbankan di BPR/BPRS dinilai Teguh, sebagai langkah berani Perbarindo untuk bersaing dalam industri perbankan. 

"BPR saja siap terapkan digitalisasi antara lain menggunakan identitas kependudukan digital dalam layanan perbankan. Artinya, BPR siap bersaing dengan siapapun. Ini sangat membanggakan," katanya.

Menurut Teguh, kemudahan akses data kependudukan ini sangat bermanfaat bagi BPR/BPRS dalam mempercepat proses pembukaan rekening nasabah dan mempercepat proses pemberian kredit

"Manfaat kemudahan akses data kependudukan yang telah dirasakan oleh BPR/BPRS adalah akses dapat kependudukan dapat mempercepat proses pemberian kredit terutama dalam hal verifikasi data nasabah yang lebih cepat dan mudah," jelasnya.

Dia menjelaskan, BPR/BPRS dapat memverifikasi identitas dan kelayakan kredit nasabah dengan cepat dan mudah melalui akses data kependudukan online. 

"Proses persetujuan kredit menjadi lebih cepat BPR/BPRS  karena memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang nasabah selain itu juga menurunkan risiko kredit," imbuhnya.

Kerja sama BI dan Perbarindo.

Photo :
  • Istimewa.

Selain itu, dalam Rakornas Perbarindo diberikan penghargaan kepada Ditjen Dukcapil berupa Certificate of Acknowledgement. Penghargaan tersebut diserahkan Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah kepada Dirjen Dukcapil Teguh Seyabudi, disaksikan peserta rakornas Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakya  Syariah (BPRS) dari seluruh Indonesia.

Penghargaan ini merupakan bukti nyata sinergi antara Ditjen Dukcapil dan lembaga keuangan dalam mewujudkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudahan akses data kependudukan yang disediakan oleh Ditjen Dukcapil membantu lembaga keuangan dalam memberikan layanan yang lebih cepat, mudah, dan aman kepada masyarakat.

Pada kesempatan ini juga Bureau Veritas menyerahkan sertifikat Iso 27001 kepada Perbarindo. Iso 27001 merupakan bukti BPR BPRS serius terhadap keamanan informasi dan menerapkan ISO 27001 dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari yang terkait dengan akses data kependudukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya