Menteri ESDM Dorong PLN Genjot Program Dedieselisasi
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong PT PLN untuk menuntaskan program dedieselisasi pembangkit listrik. Program dediesielisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 1,6 GW diharapkan terus berjalan.
"Harusnya sih jalan, kita dorong terus. (Apalagi) kita kasih (harga) gas untuk listrik kan gak mahal-mahal," kata Arifin di kantornya, Jumat, 8 Maret 2024.
Bahkan, Arifin pun mempertanyakan progres dari upaya PLN pada program dedieselisasi yang telah dicanangkan sejak 3 tahun lalu tersebut.
"Eksekusinya aja nanti tolong tanya PLN, sampai sejauh mana tuh ada 1,6 GW yang kita programkan 3 tahun lalu belum jalan," ujar Arifin.
Selain dedieselisasi pada 1,6 GW PLTD, Arifin menegaskan bahwa Kementerian ESDM juga mendorong pelaksanaan dedieselisasi untuk 2.200 unit pembangkit kecil.
"Supaya hak tersebut juga bisa masuk ke dalam program ini," ujarnya.
Diketahui, untuk menggenjot program dedieselisasi sebagai salah satu upaya dalam transisi energi nasional dan mitigasi perubahan iklim, PT PLN (Persero) memperluas kolaborasi dengan perusahaan nasional dan multinasional.
Kolaborasi tersebut dilakukan bersama 3 perusahaan energi, yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk, dan Infraco Asia Development Pte., Ltd.
Kolaborasi besar ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh para pihak terkait. Dimana dalam kesepakatan, program ini akan dibagi ke dalam dua klaster. Yakni kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH, dalam mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat.
Sedangkan kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Utama Tbk, dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd., akan bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.