Menteri ESDM Sebut Harga BBM Pertamax CS Tak Bakal Naik hingga Juni 2024

Penyesuaian harga berkala untuk produk Pertamax
Sumber :
  • Pertamina

Jakarta – Kementerian ESDM menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Februari 2024 naik menjadi US$80,09 per barel. Hal tersebut dikhawatirkan akan mengerek naik harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Pertamina.

Kualitas Pertamax di Cibinong Diinvestigasi, Pertamina Gandeng LAPI ITB

Kenaikan ICP tersebut ddiketahui berdasarkan analisa Tim Harga Minyak Mentah Indonesia. Karena, telah terjadi kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Merespons hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi tidak akan naik hingga Juni 2024.

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

“Kira-kira Juni lah (BBM nonsubsidi tidak naik),” ujar Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat.

Namun, Arifin mengatakan pihaknya masih menghitung dampak kepada Pertamina, khususnya terkait revenue dari Pertamina Patra Niaga. Karena itu terkait dengan harga masih apak terus diperbaharui datanya.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

“Kan nanti ada hitungannya,” ucap Arifin.

Nozzle Pertamax Green 95 di SPBU.

Photo :
  • Dok. Pertamina Patra Niaga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada kenaikan tarif dasar listrik dan BBM hingga bulan Juni 2024.

"Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan listrik, tidak ada kenaikan BBM sampai Juni (2024), baik itu yang subsidi," kata Menko Airlangga di Jakarta.

Hal itu, kata Airlangga, menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB. Sebab, subsidi untuk menahan kenaikan harga listrik dan BBM membutuhkan anggaran lebih besar untuk PT Pertamina maupun PT PLN.

"Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN, dan itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3-2,8 (persen). Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4-2,8 jadi realistis," ujar Airlangga.

Menteri ESDM Arifin Tasrif [dok. SKK Migas]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Lebih lanjut, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Pertamina Patra Niaga tetap meninjau ulang untuk harga BBM non-subsidi dengan melihat tren harga minyak mentah, harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS), dan juga kurs.

"Bila tidak adanya penyesuaian harga BBM non-subsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengoreksi potensi revenue perusahaan," ujar Irto.

Adapun, harga BBM Pertamina per 1 Maret 2024 untuk wilayah Jawa, yakni Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp12.950 per liter, Pertamax Turbo Rp14.400 per liter, Dexlite Rp14.550 per liter, Pertamina Dex Rp15.100 per liter, dan Pertamax Green Rp13.900 per liter. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya