Volume Transaksi BRILink di Warung Setahun Capai Rp 1.400 Triliun, BRI Bayar Fee Agen Rp 3 Triliun
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengungkapkan, volume transksi agen BRILink di warung-warung selama setahun mencapai Rp 1.400 triliun. Dalam hal ini untuk fee yang dibayarkan BRI ke agen BRILink sebesar Rp 3 triliun per tahunnya.
"Volume transaksi di agen BRILink di warung-warung itu setahun mencapai Rp 1.4000 triliun," ujar Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 Kamis, 7 Maret 2024.
Agen BRILink
- BRI
Sunarso mengatakan, dari jumlah volume transaksi BRILink ini, pihaknya mendapatkan fee sebesar Rp 1,3 triliun. Dia menegaskan, fee yang diterima itu bukan merupakan pemerasan yang dilakukan oleh perseroan ke warung-warung.
"Jangan diasumsikan itu memeras oh tidak, sebab agennya menerima dua kali lipat. Jadi fee yang diterima warung-warung tidak kurang dari Rp 3 triliun setiap tahun, diterima warung-warung tersebut itulah yang membuat masyarakat antusias untuk menjadi agen BRILink," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan dari total 15 juta nasabah ultra mikro yang berhasil dicapai hingga saat ini, sebanyak 153.000 sudah ikut bergabung menjadi agen BRILink.
Hal itu diutarakannya usai menghadiri seremoni perayaan capaian 15 juta nasabah ultra mikro yang berhasil diraih oleh Holding BUMN Ultramikro (UMi) yakni BRI, Pegadaian, dan PNM.
"Untuk memberikan kesejahteraan lebih kepada para pimpinan grup atau ketua kelompok (ultra mikro) itu, sekarang sudah ada 153.000 nasabah ultra mikro yang juga sudah jadi agen BRILink," kata Erick saat ditemui di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Senin, 12 Februari 2024.
AgenBRILink
- Istimewa
Dia mengaku senang dengan bergabungnya 153 ribu nasabah ultra mikro menjadi agen BRILink tersebut. Karena, hal itu diyakini juga akan turut memberikan kesempatan kepada aparat account officer (AO) PNM Mekaar di sebuah kelompok ultra mikro, untuk mendapatkan pemasukan tambahan.
"Nah, ini adalah ekosistem supaya mereka ekonominya maju, tapi kesejahteraan kepada yang bekerja di mereka atau AO-AO nya juga ada peningkatan," ujarnya.
