Permintaan Perawat Bekerja di Luar Negeri Besar, P3MI Ungkap Tantangan dan Solusinya

Dirut PT Timuraya Jaya Lestari, Ahmad Faisol
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Permintaan tenaga kesehatan Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal itu diungkap oleh pelaku perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) Ahmad Faisol.

Bareskrim Bongkar 397 Kasus TPPO dengan 482 Tersangka Selama Sebulan, Begini Modus Para Pelaku

Tingginya permintaan atas tenaga kesehatan Indonesia itu menurutnya menjadi peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh stakeholder terutama calon pekerja yang memiliki minat berkarier di luar negeri

"Lulusan perawat di Indonesia menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara setiap tahunnya, permintaan atas perawat Indonesia juga tinggi, maka ini menjadi peluang baik bagi perawat-perawat Indonesia untuk berkarier di luar negeri," jelas Faisol dikutip dalam keterangannya, Rabu, 6 Maret 2024. 

UMP Jakarta 2025 Bakal Diumumkan Setelah Pilkada

Perawat RS Swasta penerima subsidi gaji Rp600 ribu (foto ilustrasi).

Photo :
  • repro video.

Permintaan perawat Indonesia, lanjut Faisol, umumnya datang dari negara-negara di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Quwait meskipun tidak jarang juga yang datang dari negara lainnya seperti Australia dan Singapura. 

Meski Menang Praperadilan, Sahbirin Noor Masih Dicegah KPK Bepergian ke Luar Negeri

"Tahun lalu misalkan dari satu rumah sakit yang bekerja sama dengan kami saja di Timuraya Jaya Lestari memiliki permintaan hampir 2 ribu perawat dan itu belum seratus persen terpenuhi semua, ini satu rumah sakit," tambah Direktur Utama PT Timuraya Jaya Lestari itu. 

Meski begitu, kata dia, peluang tenaga kesehatan Indonesia yang cukup besar tersebut juga memiliki tantangan tersendiri di antaranya adalah tahapan dan proses sertifikasi keahlian tertentu yang kadang harus dilakukan di luar negeri.

"Tantangannya adalah kemampuan yang harus dimiliki seperti kecakapan bahasa inggris dan fasilitas penunjang untuk melakukan uji yang sesuai dengan negara penempatan seperti ujian prometrik Arab Saudi yang masih terbatas di dalam negeri," jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Ia berencana menyiapkan tempat khusus untuk simulasi kemampuan bahasa dan ujian prometrik di Indonesia.

"InsyaAllah kami akan melakukan upaya-upaya membantu meningkatkan kemampuan bahasa asing perawat-perawat kita yang memiliki minat ke luar negeri, hingga tempat untuk ujian keahlian dengan standar negara penempatan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya