KAI Inspeksi Jalur Utara dan Selatan Jawa, Persiapkan Periode Mudik Lebaran
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama para stakeholder sektor perkeretaapian, menggelar inspeksi menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS), ke berbagai wilayah di jalur utara dan selatan Pulau Jawa.
Direktur Pengelolaan Prasarana KAI, Heru Kuswanto mengatakan, tujuan inspeksi ini adalah untuk mengecek kesiapan KAI dari berbagai aspek, menjelang Angkutan Lebaran 2024.
"Guna memenuhi harapan dari masyarakat yang membutuhkan jasa angkutan kereta api yang aman dan nyaman untuk mudik, KAI melakukan inspeksi menyeluruh di Pulau Jawa," kata Heru dal keterangannya, Selasa, 5 Maret 2024.
Dia menjelaskan, inspeksi yang dilakukan mencakup aspek keselamatan dan pelayanan. Karenanya, dalam inspeksi ini kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas stasiun, kesiapan sumber daya manusia, serta aspek penunjang lainnya dipastikan berada dalam kondisi prima.
Selain inspeksi, jajaran direksi KAI dan stakeholders juga melakukan pembinaan kepada seluruh petugas KAI di lintas, agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jelang Angkutan Lebaran 2024 tersebut.
"Saya berpesan kepada seluruh insan KAI untuk terus mengutamakan keselamatan perjalanan kereta api dengan selalu melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing serta selalu peduli terhadap lingkungan kerja," ujarnya.
Diketahui, perjalanan inspeksi tesebut dibagi menjadi dua perjalanan, yaitu lintas utara dan selatan Pulau Jawa. Inspeksi lintas utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Ketapang, hingga berakhir di Surabaya Gubeng. Sedangkan untuk jalur selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan juga berakhir di Surabaya Gubeng.Â
Dalam perjalanan tersebut juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra. KAI konsisten mengantisipasi adanya titik rawan banjir dan longsor, dengan menyiagakan 842 petugas pemeriksa jalur ekstra, petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, serta petugas posko daerah pemantauan khusus esktra.
Di samping itu, KAI juga menyiapkan strategi manajemen krisis bernama AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga). Strategi tersebut selain menyiagakan tim personel lapangan khusus, juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api. Hal ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan.