Soal Migrasi TikTok Shop, Kemendag: Pembayaran Sudah di Tokopedia

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/Kemendag
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah hampir rampung. Bahkan pembayaran transaksi sudah dilakukan sepenuhnya di Tokopedia. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim mengatakan, Kemendag sendiri sudah memanggil pihak TikTok. Mereka menjelaskan mengenai perkembangan migrasi TIkTok Shop ke Tokopedia.

"Sekarang untuk pemisahan antara TikTok Shop, dengan Tokopedia itu sudah. Pembayaran udah langsung ke Tokopedia," ujar Isy di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

Kendati demikian, hingga hari ini TikTok Shop masih ada dalam satu aplikasi yang sama dengan TikTok. Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 tahun 2023 melarang adanya transaksi jual beli di media sosial.

TikTok Shop resmi gabung dengan Tokopedia.

Photo :
  • Istimewa

Terkait hal ini, Isy menuturkan bahwa pihak TikTok dan Tokopedia tidak ingin pengguna terganggu dengan migrasi itu. Sehingga, proses pemindahan dibuat secara sederhana dengan melalui back end.

"Janjinya TikTok, janjinya Tokpedia untuk pemisahan itu tidak menggangu pengguna. Sehingga pemisahan itu sangat-sangat mulus, hampir enggak ketauan kan," jelasnya.

Gedung kementerian Perdagangan

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
E-Commerce yang Jual iPhone 16 dan Google Pixel Siap-siap Ditindak Kemendag

Dia menuturkan, saat ini proses integrasi data TikTok ke TikTok Shop telah mencapai 87 persen. 

"Jadi memang ada beberapa yg belum sesuai sekitar 13 persen. kemarin dua atau tiga minggu lalu saya bilang sekitar 25 persen lagi untuk comply dengan Permendag 31, sekarang tinggal 13 persen," imbuhnya.

Mendag Lepas Ekspor Biskuit hingga Kopi Instan ke-15 Negara
Veronica Tan di Kertanegara, Jaksel.

Veronica Tan: TikTok Bisa Jadi Pedang Bermata Dua Bagi Kesehatan Mental Perempuan dan Anak

Media sosial, khususnya TikTok, menurutnya merupakan platform dengan dua mata pedang yang bisa menjadi alat edukasi positif atau justru membawa dampak negatif.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024