Jokowi: Jangan Tanyakan Harga Beras ke Saya Terus, Cek Sendiri!
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ketersediaan bahan pangan, terutama stok beras menjelang bulan Ramadhan tidak ada masalah. Ia menyebut mengetahui hal ini setelah melihat sendiri kondisinya di lapangan.
"Beras saya kira stoknya enggak ada masalah dan bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan," ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin, 4 Maret 2024.
Menurutnya, panen raya yang akan terjadi dalam satu atau dua bulan ke depan bakal membuat cadangan stok beras bertambah. Sehingga, nantinya harga beras dapat turun signifikan.
Di sisi lain, Jokowi mengaku harga beras turun hanya di beberapa pasar besar saja. Misalnya, kata dia, di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur dan Pasar Beras Johar Karawang, Jawa Barat.
"Memang itu tidak merepresentasikan harga-harga di seluruh Tanah Air, di beberapa provinsi. Coba dicek semua. Dicek langsung, jangan ditanya ke saya, meski saya tahu, tiap hari itu harga naik-turun, saya tahu. Jangan terus ditanyakan ke saya, cek ke lapangan sendiri, berbondong-bondong ke sana," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut, harga beras saat ini sudah mulai turun dan kembali ke Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini seiring dengan beberapa daerah yang sudah mulai melakukan panen.
Arief mengatakan, harga beras saat ini sudah mulai terkoreksi seiring dengan berjalannya panen yang angkanya mencapai 3 juta ton hingga 3,5 juta ton. Sebab kebutuhan beras nasional hanya sebesar 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton.
"Kemudian panen di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Seragen, Ngawai, Demak, Grobokan, Lampung, Sumatera Selatan. Harga gabah hari ini rata rata nasional Rp 7.040, sebelumnya di atas Rp 8.000," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
Arief menjelaskan, dengan harga gabah yang sudah mulai turun sebesar Rp 7.040 per kilogram (kg), maka harga beras juga sudah mulai turun kembali ke HET Rp 14.000 per kilogram.
"Kalau harga gabahnya Rp 8.000-Rp 9.000 berarti harga berasnya tinggal kalikan dua jadi Rp 18.000 ya. Dan hari ini begitu harga gabah Rp 8.000 otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp 2.000 jadi angkanya sekitar Rp 14.000 kembali ke HET," jelasnya.
Arief melanjutkan, inflasi saat ini masih menjadi tantangan utama bagi Pemerintah. Karena pada Februari 2024 ini komoditas beras masih menjadi penyumbang utama dari inflasi RI.
"Inflasi menjadi salah satu tantangan utama bagi kita semua, dan alhamdulillah inflasi nasional bahwa Februari inflasi sebesar 2,75 persen yoy. Dengan kontribusi terbesar dari beras, beras 0,67 persen," imbuhnya.