Sri Mulyani Bertemu Bos OECD Bahas Keanggotaan Penuh Indonesia

Menkeu Sri Mulyani dengan Sekjen OECD Mathias Cormann.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, isi pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Mathias Cormann. Pada pertemuan ini dibahas mengenai proses Indonesia untuk menjadi anggota penuh dari OECD.

Bamsoet Dorong Kadin Jadi Kekuatan Ekonomi yang Sejajar dengan Politik, Begini Caranya

Sri Mulyani mengatakan, pertemuan ini dilakukan di tengah-tengah rangkaian  kegiatan G20 di São Paulo, Brasil. Hal ini disampaikan Sri Mulyani melalui Instagramnya.

"Saya kembali berjumpa dengan Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal @the_oecd di tengah-tengah rangkaian kegiatan G20 di São Paulo. Kami membahas mengenai proses aksesi Indonesia menjadi anggota penuh OECD dan juga beberapa topik lain terkait kerja sama Indonesia dengan OECD," ujar Sri Mulyani lewat Instagramnya @smindrawati Jumat, 1 Maret 2024.

Pemerintah Siapkan Anggaran Subsidi Rp11,4 Triliun untuk Sektor Otomotif di 2025

Menkeu Sri Mulyani.

Photo :
  • Instagram @smindrawati

Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas dukungan Mathias dan seluruh negara anggota OECD terhadap aksesi Indonesia. Menurutnya, dukungan ini penting dalam melanjutkan proses keanggotaan penuh Indonesia. 

Saat Menkeu Sri Mulyani Bilang PPN 12 Persen Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Negara Lain

Selain itu, aksesi ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam meningkatkan peranannya untuk terus aktif berkontribusi dalam skala global sejalan dengan visi pembangunan Indonesia Emas 2045.

"Saya sampaikan juga masukan terkait pillar 1 dan pillar 2 sehingga dapat mengakomodir terciptanya lingkungan yang lebih adil serta kerja sama yang lebih efektif dalam pengimplementasian Two-Pillar Solution ini," jelasnya. 

OECD.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenkeu.

Sri Mulyani menuturkan, dari adanya OECD Economic Survey of Indonesia 2024 akan sangat membantu dalam memberikan analisis objektif dan komprehensif terhadap perekonomian Indonesia .

"Dengan dua tema utama yaitu (i) digitalisasi dan (ii) transisi menuju perekonomian hijau," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya