BPS: Waspada Kenaikan Harga Pangan di Bulan Ramadhan

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti adanya kenaikan harga pangan di momen Ramadhan. Beberapa komoditas yang berpotensi naik ini di antaranya daging ayam, minyak goreng, hingga beras.

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, secara historis pada bulan Ramadhan memang selalu terjadi kenaikan komoditas pangan.

"Waspada terjadinya kenaikan harga secara umum pada momen bulan Ramadhan, yang ditunjukkan dari data historikal perkembangan inflasi di mana pada momen Ramadhan selalu terjadi inflasi," ujar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat, 1 Maret 2024.

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Ilustrasi harga pangan.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Habibullah membeberkan, beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi diantaranya daging ayam ras, minyak goreng, hingga gula pasir.

BPS Catat Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Naik 0,85 Persen pada 2024

"Beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum adalah komoditas pangan yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir," jelasnya.

Berdasarkan data paparannya untuk daging ayam pada bulan Ramadhan, menyumbang andil inflasi sebesar 0,05 persen pada 2020, kemudian 2021 0,06 persen, 2022 0,09 persen, dan Maret 0,01 persen. 

Kemudian minyak goreng pada Ramadhan 2020 menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen, 2021 sebesar 0,01 persen, 2022 0,19 persen. Kemudian beras 2020 0,01 persen, -0,01 persen, 2022 sebesar -0,01 persen, dan 2023 0,02 persen.

Lalu untuk telur ayam secara historis di bulan Ramadhan pada 2020 memberikan andil inflasi sebesar -0,01 persen, 2022 0,02 persen, dan 2023 0,01 persen. 

Sedangkan gula pasir pada 2020 sebesar 0,02 persen, 2022 0,01 persen. Untuk daging sapi pada 2020 sebesar 0,01 persen, dan 2022 sebesar 0,01 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya