Resmikan Pabrik Kaltim Amonium Nitrat, Jokowi: Bisa Jadi Bahan Baku Industri Pertahanan

Presiden Jokowi meresmikan pabrik amonium nitrat PT. Kaltim Amonium Nitrat.
Sumber :
  • Youtube Setpres

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik amonium nitrat PT. Kaltim Amonium Nitrat, Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis, 29 Februari 2024. Menurut dia, amonium nitrat ini juga menjadi bahan baku bagi industri pertahanan di Indonesia.

Prabowo Cetak Sejarah: Utamakan Pendidikan dalam APBN

“Amonium nitrat ini juga menjadi bahan baku bagi industri pertahanan kita, utamanya untuk peledak. Kalau kita sudah punya bahan bakunya, kita tidak tergantung dengan negara lain. Ini yang perlu di produksi dalam negeri,” kata Jokowi.

Kata Jokowi, pabrik amonium nitrat di Kalimantan Timur ini akan mendorong kemandirian pupuk Indonesia. Sehingga, lanjut dia, tidak banyak bahan baku yang impor apabila negara luar sedang mengalami problem tidak berimbas kepada Indonesia.

Dongkrak Daya Saing Produk Lokal, Pelaku Industri Bakal Kumpul di Manufacturing Indonesia 2024

Presiden Jokowi meresmikan pabrik amonium nitrat PT. Kaltim Amonium Nitrat.

Photo :
  • Youtube Setpres

“Seperti perang di Ukraina itu bermasalah bagi semua negara, utamanya produsen-produsen pupuk. Jadi saya sangat mengapresiasi pembangunan industri amonium nitrat ini di Kaltim, dan kita harapkan akan menjadikan kita mandiri di dalam produksi pupuk di Tanah Air,” jelas dia.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Ia mengatakan apabila produktivitas pupuk meningkat, tentu akan disalurkan kepada para petani lebih banyak lagi. Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga mudah mengatur waktu untuk distribusi pupuk kepada para petani nantinya.

“Sehingga, betul-betul musim tanam tidak mundur karena pupuk, produktivitas tidak turun gara-gara pupuk, ini yang kita harapkan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengatakan dunia sekarang sedang mengalami krisis pangan sehingga semua negara sangat berhati-hati terhadap pangan. Dulu, lanjut dia, impor beras dan gandum itu sangat mudah untuk dicari.

“Sekarang ini semua negara, 22 negara yang biasanya gampang kita beli beras ngerem semuanya. Bahkan, ada yang stop untuk bisa dibeli berasnya,” kata Jokowi.

Artinya, Jokowi menyebut pangan ke depan menjadi sangat penting sekali bagi semua negara dan produktifitas pangan di Indonesia memerlukan yang namanya pupuk. “Beberapa komponen pupuk bahan baku pupuk kita masih impor. Sehingga, kemandirian itu menjadi tidak kita miliki,” jelas dia.

Oleh sebab itu, Jokowi sangat mengapresiasi dan menghargai upaya keras pembangunan industri amonium nitrat di Kalimantan Timur. Tentu, ini penting karena 21 persen amonium nitrat masih impor.

“Dengan dibangunnya Pabrik Kaltim Amonium Nitrat ini akan mengurangi dari 21 persen impor dikurangi 8 persen. Artinya, masih juga 13 persen kita masih impor,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya