Inacraft 2024 Dibuka, UMKM Binaan Pertamina Bidik Omzet Rp 3 Miliar

Produk UMKM binaan Pertamina pada hari pembukaan pameran Inacraft 2024 ramai dikunjungi pengunjung. Termasuk wisatawan mancanegara.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

Jakarta – Pameran kerajinan International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024 resmi dibuka hari ini, Rabu, 28 Februari 2024. PT Pertamina (Persero) memboyong 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke ajang pameran tahunan tersebut.

Harga BBM Pertamax November 2024 Tidak Ikut Naik, Pertamina Ungkap Alasannya

Pertamina menargetkan omzet mitra binaan tersebut dapat mencapai Rp 3 miliar dari Inacraft 2024 selama 28 Februari - 3 Maret 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta. 

Peresmian Inacraft 2024 dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo beserta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, yang meninjau langsung beberapa booth UMKM peserta Inacraft. 

Kompak Naik! Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 November 2024

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan Pertamina konsisten hadir pada pameran Inacraft dari tahun ke tahun. Hal ini untuk mendukung program Pemerintah, sekaligus sebagai motivasi bagi UMKM untuk naik kelas. 

Pada Inacraft periode ini, Pertamina menghadirkan 29 mitra binaan terbaik untuk memperluas pasarnya dan menargetkan omzet penjualannya mencapai Rp 3 miliar, atau naik 25 persen dari omzet UMKM Pertamina pada Inacraft bulan Maret 2023.  

Gerakan JKT Muda Menyala, Upaya Anak Muda Mengatasi Tantangan UMKM di Jakarta

"Kami berharap produk UMKM binaan Pertamina diminati oleh pengunjung. Untuk meningkatkan omzet ini, Pertamina juga akan memfasilitasi beberapa kegiatan seperti temu bisnis yang mempertemukan UMKM dengan pembeli asing potensial, sehingga dapat membuka pasar ekspor," jelas Fadjar dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

Sementara itu, saat pembukaan Inacraft, Menkop UKM Teten mengapresiasi partisipasi para pelaku UMKM pada pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara ini. 

Menurutnya, produk Indonesia memiliki 1,25 persen pangsa pasar di industri kerajinan di dunia. Kerajinan Indonesia juga diproyeksikan akan tumbuh dan meningkat seiring dengan kekayaan sumber daya alam dan kreatifitas perajinnya. 

“Ini peluang bagi perajin kriya untuk menguasai pasar dalam negeri. Saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat atas pelaksanaan Inacraft 2024 yang telah beradaptasi dengan era digital melalui konsep ‘Smart, Simple, Mobile, Accessible, Realtime dan Trustworthy’ melalui cashless payment, social media oriented dan digital insight program. Saya berharap dengan branding Inacraft yang kuat di kawasan Asean pada 2024, Indonesia dapat memimpin sebagai negara eksportir produk handycraft terbesar di dunia,” ujarnya. 

Salah satu mitra binaan unggulan pada Inacraft yakni Merajut Asa Kita, yang produknya berasal dari perajin disabilitas. Ketua Merajut Asa Kita Elis Juarsih mengungkap rasa senangnya dapat bergabung di pameran Inacraft 2024. Berbagai produk yang ia tampilkan saat ini di antaranya baju luaran (outer), baju hangat, celana kulot, topi kupluk, syal, tas selempang, tas laptop hingga tas kekinian. 

“Saya sudah 2 tahun bersama Pertamina. Kebetulan perajin produk produk Merajut Asa ada 10 orang disabilitas,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, program pemberdayaan disabilitas ini membantu menambah perekonomian mereka. karena disabilitas memiliki hambatan dengan mobilitasnya sehingga mereka membuat produk di rumah, 

"Setelah (produk) jadi kita bawa dan kita pasarkan seperti ini. Ngajarin perajin yang disabilitas sih gak susah, hanya butuh ketelitian dan fokus. Pertamina sudah banyak ajak kita ke pameran," tuturnya.

Elis berharap, pameran Inacraft yang berlangsung selama lima hari ini bukan hanya menambah omzet, namun untuk mengenalkan produknya hingga ke konsumen internasional.  

“Produk kami sudah dipasarkan hingga ke Malaysia. Setelah ini kami ingin go internasional dan lebih banyak dikenal, bukan hanya di Indonesia tapi konsumen dunia juga harus tahu produk kita. Kita harus bangga dengan produk kita sendiri,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya