Produksi Gas Diproyeksi Turun Beberapa Tahun Mendatang, Pemerintah Dorong Eksplorasi
- Dokumentasi Skk Migas.
Jakarta – Koordinator Penyiapan Program Migas Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rizal Fajar Muttaqien menyebut produksi gas bumi Indonesia diperkirakan akan terus merosot dalam beberapa tahun ke depan.
Rizal mengatakan, dengan proyeksi penurunan ini, Pemerintah mendorong untuk dilakukannya pencarian lokasi gas baru melalui eksplorasi. Dalam hal ini disebut bahwa proses eksplorasi ini memang membutuhkan investasi yang besar.
"Berdasarkan data-data produksi bahwa untuk ke depan produksi gas bumi Indonesia diperkirakan akan terus menurun beberapa tahun mendatang dari lapangan eksisting," ujar Rizal dalam webinar, Rabu, 28 Februari 2024.
Rizal menuturkan, dalam neraca gas yang disusun Pemerintah, sektor industri menjadi konsumen gas terbesar lalu diikuti oleh ketenagalistrikan dan pupuk.
"Untuk konsumen gas bumi terbesar dalam negeri meliputi sektor industri sebesar 30,83 persen, kemudian listrik 11,82 persen, dan juga pupuk," jelasnya.
Lanjut Rizal. saat ini ekspor Liquified Natural GaS (LNG) sebesar 22,18 persen. Dalam hal ini ekspor melalui gas pipa sebanyak 8,4 persen. Dengan total konsumsi mencapai 5.868 BBTU.
"Dan juga dengan skema LNG dan sebanyak 8,4 persen, diekspor melalui gas pipa dengan total konsumsi akhir 2023 mencapai 5.868 BBTU," imbuhnya.