Respons Menteri-menteri Jokowi soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-GIbran
- Kawan Gibran
Jakarta - Program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran saat ini sedang menjadi perbincangan hangat. Sebab, program ini masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Program ini jadi pembahasan meskipun belum ada keputusan final dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa Prabowo-Gibran menang dalam PIlpres 2024. Namun, sejauh ini dari perhitungan suara, Prabowo-Gibran memang jauh unggul dibandingkan dua pesaingnya,
Menteri-menteri Jokowi pun berkomentar mengenai program makan siang gratis ini.
1. Program Makan Siang dan Susu Gratis Masuk APBN 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program andalan Prabowo-Gibran ini bakal masuk ke dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 yang menjadi kebijakan APBN 2025.
"Masuk (KEM-PPKF)," ujar Airlangga kepada wartawan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024.
2. Per Anak Dijatah Rp 15.000 di Luar Susu
Airlangga mengatakan bahwa per anak akan menerima jatah makan siang gratis sebesar Rp 15.000. Jatah ini terangnya, di luar program susu gratis Prabowo-Gibran.
"Per anak kira-kira Rp 15.000 (makan siang). Ini di luar susu," ujar Airlangga.
Airlangga menuturkan, dari anggaran Rp 15.000 per anak ini, nantinya menu makan siang dilepaskan ke daerah masing-masing. Artinya, daerah bebas menentukan pilihan jenis makan siangnya.
"Menunya nanti dilepaskan ke daerah masing-masing daerah, kita tidak menyeragamkan. Merata di seluruh Indonesia Rp 15.000," terangnya.
3. Soal Gizi, Menkes: Makan Siang Rp 15.000, Kenyang Enggak?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juag berkomentar mengenai program makan siang gratis yang sudah dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 26 Februari 2024.
Budi Gunadi menanggapi pertanyaan anggaran makan siang gratis Rp15.000 apakah cukup untuk memastikan gizi anak. Justru, Budi Gunadi malah balik bertanya dengan uang Rp15.000 sudah bisa makan kenyang belum.
“Nah, sekarang saya tanya wartawan. Kalau makan Rp15 ribu kenyang apa enggak? Kalau di Jogja cukup,” ucapnya.
Menurutnya, Pemerintah saat ini belum membahas terkait kadar gizi anak untuk program makan siang gratis ini. Hanya saja, Budi Gunadi menyebutkan, makan siang bersama itu sebenarnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia, khususnya di pesantren dan beberapa sekolah.
“Itu belum dibicarakan ya (kadar gizi). Tapi buat temen-temen kan inget dulu di sekolah-sekolah kan makan, di pesantren-pesantren kan orang terbiasa diberikan makan. Perilaku atau budaya makan bersama atau makan gratis ini, sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia sudah terjadi. Sehingga kita formalkan aja,” ujarnya.
4. Anggaran Baru Dihitung Bulan Depan
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa program makan siang baru akan dihitung sebulan kedepan mengenai rincian anggarannya. Hal ini seiring dengan menunggunya keputusan KPU.
"Untuk detailnya nanti kan kita lihat, masih ada sebulan sekaligus juga untuk menghormati proses Pemilu ya. Bagaimana nanti hasil yang sudah formal tapi pada saat ini semua persiapan tetap dilakukan sehingga nanti pada bulan Maret, kita melakukan rapat lagi untuk sidang kabinet mengenai pagu indikatif sudah mulai bisa diidentifikasikan program-program yang memang menjadi prioritas dari pemerintah,
5. Defisit Anggaran Bisa Melebar
Bendahara ini mengungkapkan, untuk defisit APBN 2025 sebesar 2,45-2,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini naik dari tahun 2024 yang dipatok sebesar 2,29 persen.
"Defisitnya untuk tadi adalah antara 2,45 hingga 2,8 persen dari PDB. Bapak Presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya sehingga dalam situasi global yang suhunya tinggi dan juga gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih tetap bisa dijaga," terangnya.
Ketika ditanya apakah defisit itu sudah memperhitungkan program makan siang dan susu gratis paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sri Mulyani mengatakan bahwa hal itu sudah termasuk keseluruhan kebutuhan Kementerian Lembaga (K/L).
"Semuanya sudah harus masuk di situ, enggak ada yang on top. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada," jelasnya.