Ikappi Minta Semua Pihak Keluarkan Stok Beras Premium Supaya Harga Stabil
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) masih terus menyoroti kondisi perberasan di Tanah Air, yang harganya kini semakin melonjak akibat minimnya pasokan.
Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengakui, saat ini para pedagang pasar sangat kesulitan untuk mendapatkan beras premium, karena memang stok yang dimiliki oleh pihak penggilingan juga sangat terbatas.
"Dan ini yang harus diwaspadai oleh semua pihak, supaya stok-stok yang dimiliki khususnya beras premium agar segera dikeluarkan, termasuk bagi pabrik-pabrik lokal. Karena semakin tertahan beras premium, semakin naik harganya dan kondisinya akan semakin buruk," kata Reynaldi kepada VIVA Bisnis, Selasa, 27 Februari 2024.
Dia pun menjelaskan beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras saat ini. Antara lain termasuk molornya musim tanam dan musim panen, serta keterbatasan produksi di tahun 2023 lalu. Sehingga saat konsumsinya tetap tinggi, maka yang terjadi adalah ketidakseimbangan antara supply and demand.
"Kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20 persen lebih dibandingkan tahun lalu. Dari Rp 14.000 ke Rp 18.000 per kilo," ujarnya.
Karenanya, Ikappi pun mendorong kepada pemerintah untuk menggenjot produksi, menggelontorkan subsidi, memperbesar anggaran subsidi pupuk, dan memperluas skala sehingga produksinya juga bisa lebih besar.
Dia menekankan, untuk saat ini utamanya menjelang bulan Ramadan, solusi penyelesaian masalah beras adalah dengan menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, dan penggilingan, untuk di drop di pasar-pasar tradisional.
Termasuk mendorong satgas pangan Mabes Polri, agar secara rutin ikut membantu memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut supaya tidak tertahan dan segera dikeluarkan.
"Termasuk Bulog, untuk memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan retail. Jika bulog lebih fokus kepada bantuan pangan secara packaging-nya dan tidak mengindahkan permintaan Presiden untuk mengguyur di pasar tradisional dan retail, maka lebih celaka lagi kondisi yang akan kita hadapi ke depan," ujarnya.