Pasar Keuangan Cermati Rilis Inflasi AS, Rupiah Dibuka Loyo

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 26 Februari 2024. Rupiah terpantau melemah sebesar 36 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 15.634 per dolar AS. 

IHSG Anjlok ke Level 7.200 saat Penutupan Bursa, tapi Sederet Saham Ini Justru Melejit

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.589 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, mata uang rupiah akan melemah terhadap dolar AS. Hal ini dikarenakan pasar sedang mengantisipasi data inflasi terbaru AS yang akan dirilis dalam waktu dekat.

IHSG Ditutup Terkoreksi pada Sesi I, Saham INKP hingga AMMN Jadi Top Gainers

"Perkembangan pagi ini, USD terlihat menguat terhadap nilai tukar emerging markets yang mungkin juga bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini. Potensi penguatan dolar AS hari ini kemungkinan pasar mengantisipasi data inflasi baru AS yang akan dirilis di hari Rabu pekan ini," ujar Ariston saat dihubungi VIVA Senin, 26 Februari 2024.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

Ariston menjelaskan, saat ini the Fed sedang membutuhkan informasi dari data ekonomi terbaru AS seperti data inflasi untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Sehingga pelaku pasar mungkin juga melakukan antisipasi dengan tidak mendorong pelemahan dolar AS lebih jauh sebelum data inflasi AS terbaru dirilis.

Ariston mengatakan, meskipun the Fed sudah memberikan petunjuk bahwa pemangkasan suku bunga acuan AS mungkin akan diberlakukan di tahun ini. Namun, pelaku pasar mungkin mengharapkan pemangkasan dilakukan lebih cepat. 

Di sisi lain, Ariston menyebut rupiah juga masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini. Hal ini karena pasar masih mendapatkan sentimen positif dari proyeksi sikap the Fed yang akan memangkas suku bunga acuannya tahun ini.

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Pekan lalu, petinggi-petinggi the Fed seperti John Williams dan Christopher Waller memberikan komentar mengenai kemungkinan pemangkasan di semester kedua tahun ini," ujarnya. 

Lanjut Ariston, pagi ini pergerakan sebagian besar pergerakan indeks saham Asia terlihat bergerak negatif, yang mana ini bisa mengindikasikan bahwa minat pasar terhadap aset berisiko menurun. 

"Ini mungkin bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini," terangnya.

Tapi di sisi lain, jelas Ariston, dari dalam negeri seperti optimisme BI terhadap perkembangan ekonomi dalam negeri termasuk stabilitas inflasi bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah.

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan melemah ke arah Rp 15.630. Sedangkan potensi support di angka Rp 15.550.

Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Kementerian Luar Negeri Rusia angkat bicara terkait sebuah laporkan yang beredar bahwa Washington harus memberikan senjata nuklir kepada Ukraina.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024