Wamen Tiko Luncurkan Global Logistic Indonesia, Integrasikan Layanan 6 BUMN
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, menagih komitmen dari para perusahaan pelat merah, untuk mendukung pelaksanaan implementasi peningkatan sinergi dan integrasi logistik pada ekosistem BUMN.
Hal itu antara lain melalui kolaborasi BUMN seperti yang dilakukan Perum Perhutani, PosIND, Pelindo, KAI, DAMRI, dan SIER, yang menggelar seremoni pelepasan Muatan Sinergi Pasar pengiriman produk Perhutani untuk ekspor non-kayu, menuju Top Exporting Destination.
Tiko menjelaskan, acara ini merupakan rangkaian event yang dilaksanakan secara hybrid, bersama dengan Kick Off program kerja Project Management Office (PMO) dan Launching Agregator Logistik BUMN Global Logistic Indonesia (GLID).
"GLID merupakan agregator layanan logistik yang mengintegrasikan 9 Logistic Service Provider (LSP) BUMN di Indonesia," kata Tiko dalam keterangannya, Rabu, 21 Februari 2024.
GLID merupakan inisiatif bersama dari LSP BUMN, untuk menurunkan biaya logistik, memaksimalkan potensi bisnis, dan pada akhirnya mampu menekan biaya logistik nasional. Tiko menegaskan, perlu adanya kontinuitas implementasi percepatan peningkatan sinergi dan integrasi logistik, guna mendukung integrasi 9 LSPÂ BUMN di Indonesia tersebut.
"Karenanya, Kementerian BUMN pun kembali membentuk tim untuk percepatan, dengan masa kerja satu tahun agar sinergi logistik BUMN segera terwujud," ujarnya.
Senada, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro menegaskan, Perhutani sangat membuka diri untuk berkolaborasi dengan pihak mana pun, sesuai dengan Visi Perhutani guna 'Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan'.
"Sebagai bagian dari ceremony hari ini, Perhutani mengekspor produk Gondorukem mutu WW sebanyak 2 Full Container Load (FCL), atau kurang lebih 38,4 ton," kata Wahyu.
Produk Gondorukem yang diekspor tersebut diketahui berasal dari Gudang gondorukem Perhutani KBM Industri Bukan Kayu Jawa Timur, dan Divisi Komersial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Surabaya melalui Pelabuhan Tanjung Perak menuju Karachi Port, Pakistan.
"Semoga sinergi dan integrasi logistik ekosistem BUMN terus berjalan lancar dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan serta meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.