Ekonom Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,06 Persen

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam telekonferensi pers 'Pre-Event : Mandiri Investment Forum (MIF) 2024'.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 mencapai 5,06 persen. Perkiraan itu seiring dengan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, .

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

"Secara keseluruhan, dengan fundamental perekonomian domestik yang kuat, kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,06 persen di tahun ini," kata Andry dalam konferensi pers 'Pre-Event : Mandiri Investment Forum (MIF) 2024', Rabu, 21 Februari 2024.

Dia pun membeberkan optimisme pihaknya terkait prediksi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2024. Menurutnya, ekonomi Indonesia selama tahun 2023 masih mampu untuk bertahan sangat resilient, di tengah berbagai gejolak global yang terjadi.

Rayakan Kebersamaan Natal, Bank Mandiri bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah, Kesehatan hingga Kebutuhan Pokok

"Ekonomi global saat itu terkendala inflasi dan suku bunga tinggi, di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah," ujar Andry.

Gedung Perkantoran Jakarta (Ilustrasi Kondisi Ekonomi RI).

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Meski demikian, ia meyakini bahwa perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5 persen, didukung stabilnya permintaan domestik meski harus berjuang di tengah risiko global.

"Ini mencerminkan tertahannya konsumsi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah," kata Andry.

Menurut Mandiri Spending Index (MSI), tabungan masyarakat berpendapatan rendah terus menurun sehingga mengurangi aktivitas konsumsi.

"Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memastikan daya beli konsumen tetap terjaga, misalnya melalui percepatan pengeluaran untuk stimulus ekonomi atau insentif pajak,' ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya