Pelemahan Ekonomi China dan Hongkong Disebut Untungkan Negara di Asean, Termasuk Indonesia
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Bank Mandiri menyebut bahwa fenomena pelemahan ekonomi Hongkong dan China yang terjadi saat ini, sebenarnya sangat menguntungkan bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN pada lainnya.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan, apabila dilihat dari global portfolio investors point of view, dilaporkan bahwa banyak investor yang awalnya mau berinvestasi ke Hongkong dan China, justru telah mengurungkan niatnya demi melihat situasi perekonomian di kedua negara tersebut.
Para investor itu pun kemudian mencari alternatif investasi di negara lain, seperti misalnya ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia dengan perekonomian yang dinilai masih memiliki resilience.
"Pelemahan ekonomi Hongkong dan China sebetulnya memberikan keuntungan bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya," kata Silva dalam telekonferensi 'Pre-Event : Mandiri Investment Forum (MIF) 2024', Rabu, 21 Februari 2024.Â
"Waktu mereka (investor) mau investasi ke Asia, tadinya mereka akan investasi di Hongkong dan China. Tapi karena Hongkong dan China tidak menarik, maka mereka melihat Indonesia (sebagai tujuan investasi)," ujarnya.
Silva menambahkan, jika dilihat secara year-to-date (ytd), meskipun tahun 2024 baru berjalan 1,5 bulan, portofolio inflow atau aliran dana asing yang masuk ke bursa saham Indonesia sudah hampir mencapai Rp 20 triliun.
"Jadi kita lihat memang tren foreign inflow masih masuk terus, dan kita mendapat benefit dari keadaan di Hongkong dan China," kata Silva.
"Apalagi di tahun 2023, Indonesia adalah IPO market terbesar di Asia Pasifik, dan itu menunjukkan bahwa ketertarikan investor asing terhadap Indonesia semakin hari semakin tinggi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan, dengan adanya pelemahan ekonomi China dan Hong Kong, hal itu memang memberikan peluang bagi Indonesia. Bahkan Singapura juga telah mendapatkan limpahan investasi dari tahun 2023 lalu dengan maraknya aliran modal masuk dari Cina.
"Hal itu juga berpotensi dan sudah terjadi di Indonesia, dengan adanya aliran dana masuk dari China dan Hongkong serta dari negara-negara lain," kata Andry.
"Keberlanjutan transformasi ekonomi di Indonesia memang nyata. 10 tahun Terakhir bahkan itu bisa berlanjut terus ke depannya, karena itu menjadi faktor kunci bagi investor untuk masuk ke Indonesia," ujarnya.