Zulhas Pamer Tren Surplus Neraca Dagang RI Selama 45 Bulan
- tvOne/Teguh Joko Sutrisno
Semarang – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, memamerkan capaian kinerja neraca perdagangan Indonesia yang mengalami tren surplus panjang selama 45 bulan berturut turut, pada periode Mei 2020 hingga Januari 2024.
Hal itu diutarakan Zulhas, saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 yang disiarkan secara live di YouTube Kementerian Perdagangan.
"Tren surplus neraca perdagangan 45 bulan berturut-turut, maka saya ucapkan terima kasih kawan-kawan (Kemendag)," kata Zulhas, Selasa, 20 Februari 2024.
Dia memastikan bahwa periode surplus neraca perdagangan ini, telah menjadi tren yang terpanjang dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Apalagi, pada tahun 2023 lalu neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus hingga mencapai US$36,91 miliar.
Zulkifli merinci, jika dilihat dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan telah berkontribusi sebagai yang terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi 2023, yakni mencapai 12,94 persen. Capaian itu diketahui meningkat dari capaian serupa di tahun 2022, yang hanya mencapai 12,85 persen.
"Selanjutnya, kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, jika berdasarkan pengeluaran, juga tumbuh menjadi 21,71 persen di tahun 2023 lalu," ujarnya.
Diketahui, perekonomian Indonesia kuartal IV-2023 tumbuh 5,04 persen secara year-on-year (yoy), sehingga di tahun 2023 ekonomi RI seluruhnya tumbuh sebesar 5,05 persen (yoy).
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tren pertumbuhan ini ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi.
Menkeu juga menyebut, pertumbuhan ekonomi ini turut mendorong penurunan pengangguran dan kemiskinan. Pemulihan ekonomi dinilai telah mampu menciptakan lapangan kerja, yang bisa menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,32 persen pada Agustus 2023. Posisi itu diketahui turun sebesar 0,54 persen, dibanding posisi pada Agustus 2022 sebelumnya.