Inggris dan Jepang Masuk Jurang Resesi, Sri Mulyani: Memang Mereka Sudah Cukup Lemah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

JakartaNegara-negara maju seperti Inggris dan Jepang resmi masuk ke dalam jurang resesi. Hal ini karena dalam dua kuartal ekonomi negara tersebut mengalami kontraksi.

Anindya Bakrie Terpilih Jadi Ketum Kadin, Ini Harapan Daerah

Merespons hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa ekonomi kedua negara maju ini sudah cukup lemah. Bahkan, beberapa lembaga internasional memproyeksikan kinerja ekonomi negara tersebut mengalami tekanan.

"Tahun ini beberapa lembaga memang menyampaikan bahwa kinerja dari perekonomian negara-negara maju akan cukup tertekan. Karena kenaikan suku bunga di berbagai negara itu cukup tinggi dalam waktu yang sangat singkat," ujar Sri Mulyani di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.

Dihadiri 21 Pengurus Provinsi, Munaslub Kadin Digelar Hari Ini

Tokyo, Jepang

Photo :
  • jw-webmagazine.com

Sehingga menurut Sri Mulyani, hal tersebut akan memengaruhi kinerja perekonomian Jepang dan Inggris. Hal ini juga menyebabkan outlook ekonomi negara G7 pada 2024 cenderung melemah.

Jumlah Pekerja Kena PHK di Indonesia Naik 21,45 Persen, DKI Jakarta Paling Banyak

"Tapi negara-negara maju seperti yang tadi disebutkan, yang mengalami resesi ya memang mereka sudah cukup lemah. Entah karena perang di Ukraina yang memengaruhi terutama Eropa, tapi juga Jepang dan Eropa secara umum juga akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi terutama suku bunga naik," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Jepang telah mengumumkan mengalami resesi ekonomi saat ini. Hal tersebut setelah dua kuartal ekonomi negara itu mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu.

VIVA Militer: London, ibukota Inggris

Photo :
  • lonelyplanet.com

Data resmi Pemerintah Jepang yang diungkap Kamis, 15 Februari lalu menunjukkan, ekonomi negara itu menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,4 persen pada periode Oktober-Desember. Karena daya belanja yang lemah, ungkap data tersebut.

Kemudian, Produk domestik bruto (PDB) riil, nilai total barang dan jasa yang diproduksi di Jepang, menyusut 0,1 persen dari kuartal sebelumnya. Hal itu sangat memengaruhi perekonomian di Jepang saat ini.

Chongqing Tiongkok

Bursa Asia Bervariasi usai China Rilis Data Ekonomi Tidak Sesuai Ekspektasi

Bursa Asia bergerak beragam saat pembukaan pasar pada Senin (16/9/2024) pagi. Investor kecewa terhadap serangkaian data ekonomi yang dirili China pada akhir pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
16 September 2024