Harga Cabai Merah di Bengkulu Capai Rp 90 Ribu per Kg, Pembeli Kurangi Belanja

Ilustrasi-Cabai merah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Bengkulu – Harga cabai merah di Kota Bengkulu naik mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Pembeli pun akhirnya mengurangi belanja karena kenaikan harga tersebut.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu Marcell Saputra mengatakan, kenaikan ini disebut sebagai dampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa waktu lalu. Harga cabai merah di Kota Bengkulu sudah berangsur naik sejak lima hari lalu.

“Karena stok menipis akibat cuaca ekstrem jadi harganya sekarang cukup mahal," ujarnya di Bengkulu, Selasa, 20 Februari 2024.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Harga cabai naik di pasar tradisional. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman.

Sebelumnya, lanjut Marcell, harga cabai merah di Kota Bengkulu berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 85 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram. Meskipun harga cabai mengalami kenaikan, namun penjualan masih stabil, hanya saja para pembeli kaget karena harga cabai yang tinggi.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

"Kebanyakan pedagang juga terkejut ya, dengan harga cabai mahal ini, tetapi mereka tetap membeli memang kadang-kadang mereka membelinya lebih sedikit," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu Wiwin bahwa harga cabai merah mengalami kenaikan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Bengkulu sehingga ketersediaan cabai di tingkat petani menipis.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan, perubahan cuaca seperti siang panas dan malam turun hujan yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor hujan orografi.

"Awan akan terkumpul sehingga membentuk awan hujan yang biasanya terjadi di malam hari, hal ini biasa di hujan orografi," terang Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.

Anang mengimbau  seluruh masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi pada Februari 2024. Pada Februari 2024 Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim hujan sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang yang merata di wilayah tersebut.

Masyarakat juga harus terus melakukan pemantauan atau memonitor informasi terkait kondisi cuaca terkini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya