InJourney Sebut F1 Powerboat Bikin Investasi Mengalir Deras ke Danau Toba
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yakni PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, bakal kembali menggelar ajang balap perahu motor internasional F1 Powerboat di Balige, Danau Toba, Sumatera Utara, pada 2-3 Maret 2024. Sebanyak 18 pembalap internasional dari sekitar 10 negara, kabarnya akan mengikuti ajang balap F1 Powerboat di Danau Toba kali ini.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono menegaskan, penyelenggaraan ajang internasional F1 Powerboat ini sebenarnya merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membangun Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Karenanya, Maya meyakini bahwa setidaknya dibutuhkan usaha yang berkelanjutan dalam 5-10 tahun ke depan, untuk membangun destinasi pariwisata super prioritas seperti Danau Toba tersebut.
"Karenanya, F1 powerboat ini adalah katalis dari pembangunan destinasi tersebut. Jadi event ini bukan hanya sekedar event, tapi merupakan suatu pemantik untuk membangun destinasi pariwisata super prioritas," kata Maya dalam telekonferensi di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 19 Februari 2024.
Dia memastikan, dengan adanya event internasional seperti F1 Powerboat di Danau Toba ini, bisa dibayangkan derasnya investasi yang akan masuk demi menggeber pembangunan infrastruktur, konektivitas, dan akomodasi di kawasan tersebut. Bahkan, event semacam ini diakui Maya telah mendorong InJourney untuk memperbaharui dan merevitalisasi aset-aset hotel mereka di wilayah Toba.
"Dengan adanya event ini, kita ada satu hotel bintang 5 yang akan kita resmikan minggu ini di Samosir. Dan juga di Parapat, kita akan merevitalisasi salah satu hotel kami untuk juga menjadi hotel bintang 5. Serta ada juga groundbreaking-groundbreaking hotel lainnya," kata Maya.
"Jadi investasi yang datang ke Danau Toba hanya dengan satu event F1 Powerboat powerboat ini, itu sangat luar biasa sekali lho ekonomi impact-nya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo Manuhutu menjelaskan, sebenarnya apa yang dilakukan pemerintah di Danau Toba melalui event F1 Powerboat ini, merupakan langkah awal dari upaya 10-15 tahun ke depan untuk membangun Danau Toba agar menjadi Bali selanjutnya.
Karenanya, salah satu kebijakan pemerintah saat ini adalah untuk mengonsentrasikan berbagai upaya pengembangan destinasi wisata di Danau Toba tersebut. Dia berharap, dalam rentang 10-15 tahun ke depan, Danau Toba akan jauh berubah menjadi lebih baik lagi.
"Tujuannya secara garis besar, pemerintah pada 2 tahun lalu mengeluarkan program yang namanya gerakan untuk berwisata di Indonesia saja, untuk mendorong traffic perjalanan 1,2-1,5 miliar perjalanan wisata di Indonesia. Dan pada tahun lalu baru mencapai 800-850 juta perjalanan," kata Odo.
Mengenai apa saja dampak langsung event F1 Powerboat ini terhadap masyarakat lokal di Toba, Odo memastikan bahwa sebelum F1 powerboat diselenggarakan di Balige, kunjungan wisata ke sana hanya sekitar 800-1 juta perjalanan. Namun, setelah kegiatan F1 powerboat justru naik 100 persen menjadi 2 juta perjalanan.
"Ketika kita mentranslate perjalanan 1,2-1,5 miliar perjalanan ini, itu di translate menjadi kurang lebih dampak ekonominya menjadi Rp 3.500 triliun. Karenanya, pemerintah bersama teman-teman dari BUMN dan semua sponsor sepakat, untuk menyelenggarakan kegiatan F1 powerboat ini dalam 5 tahun ke depan, supaya dampak ekonominya makin dirasakan masyarakat," ujarnya.