Harga Beras Terus Meroket, Asosiasi Pedagang Desak Pemerintah Lakukan Ini

Penentuan Harga Eceran Tertinggi (HTE) Beras
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta – Harga beras di pasaran saat ini tengah mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin, 19 Februari 2024 pukul 12.20 WIB, harga beras premium tercatat kembali naik Rp 90 menjadi 16.110 per kilogram (kg). Selain itu, harga beras medium juga naik Rp 100 menjadi Rp 14.090 per kg.

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi), Reynaldi Sarijowan menegaskan, secara logika sederhana, jika pemerintah menggelontorkan beras SPHP untuk menstabilisasi harga beras, tentu di lapangan harganya tidak akan melonjak seperti saat ini.

"Bisa kita cek di pasar-pasar atau pun di ritel. Kalau pun (berasnya) ada, harganya masih di atas HET," kata Reynaldi saat dihubungi VIVA Bisnis, Senin, 19 Februari 2024.

Dorong Kesejahteraan TNI, Menhan ke DPR: Ini Sudah Dapat Atensi Presiden, Tinggal Dukungan dari Bapak-bapak

Bulog kembali salurkan beras bantuan pangan

Photo :
  • Bulog

Apalagi, Reynaldi mengatakan bahwa beberapa pekan lalu pemerintah baru saja menggelontorkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Dia mengatakan, Ikappi menyoroti sejumlah hal yang memang perlu dikoreksi dalam pelaksanaannya.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

DPP Ikappi menurutnya akan sangat mendukung apabila beras yang disalurkan dalam bansos itu, benar-benar tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun, apabila nyatanya ada masyarakat mampu yang juga turut menerima bansos tersebut, maka hal itulah yang menjadi masalah.

Harga beras melambung tinggi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Karena yang berhak menerima, itu kami akan terus support. Namun jika (masyarakat) yang mampu menerima bantuan tersebut, nah ini yang menjadi problem," ujarnya.

Karenanya, DPP Ikappi pun meminta agar pemerintah membuka data soal penjatahan pasokan beras, terutama soal jumlah stok yang dialokasikan untuk bansos dan yang disalurkan ke pasaran. Dari situ, setidaknya akan bisa ditelusuri asal muasal penyebab kenapa harga beras terus-menerus melonjak sampai saat ini.

"Maka kami meminta data itu berikan kepada publik, sebenarnya ada berapa banyak beras yang digelontorkan untuk bantuan sosial dan ada berapa banyak beras yang sudah di distribusi atau di supply ke pasar-pasar," kata Reynaldi.

"Sehingga kita cek hari ini harga beras kenapa masih tinggi. Itu mungkin karena faktor-faktornya ada kendala dan sebagainya," ujarnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo telah menjelaskan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, diakibatkan produksi yang berkurang. Terutama di Indonesia, produksi beras berkurang karena perubahan iklim yang ekstrim, sehingga kerap membuat gagal panen terjadi.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi Nyoblos Pemilu 2024 di TPS 10

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," kata Jokowi saat memberikan bantuan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Kota Tangerang, Banten, Senin, 19 Februari 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya