Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Menteri ESDM Bilang Begini

Menteri ESDM Arifin Tasrif
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif merespons soal rencana paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dikabarkan akan memangkas subsidi BBM untuk makan siang gratis.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

"Ya itu nanti kami serahkan kebijakan sama Pemerintah," ujar Arifin di Kantor Ditjen Migas, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 16 Februari 2024. 

Adapun soal rencana pemangkasan subsidi BBM ini sebelumnya diutarakan oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno. 

Bahlil Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tetap, Tak Terdampak PPN 12 Persen

Sementara itu, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo membantah soal pemangkasan subisdi energi itu. Dia menekankan bahwa Eddy tidak pernah mengatakan hal tersebut. 

Pidato Prabowo-Gibran Mengawal Suara Rakyat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Dukung Program Prabowo, Imigrasi Sumbawa Bagikan 1.200 Sarapan Bergizi Gratis untuk Siswa SD

"Saya sudah konfirmasi ke Mas Eddy, yang bersangkutan tidak pernah mengatakan Prabowo-Gibran akan memangkas subsidi BBM. Apalagi, untuk membiayai program makan siang gratis," ujar Drajat kepada wartawan. 

Drajat memastikan, pembiayaan program makan siang dan susu gratis bukan dari pemotongan pos APBN yang sudah ada.

"Program ini akan dibiayai dari sumber-sumber penerimaan/pembiayaan baru. Sumber-sumber yang merupakan hak negara yang selama ini belum terkoleksi," jelasnya. 

"Ini tanpa meningkatkan tarif pajak, kecuali yang sudah diumumkan oleh pemerintah bbrp waktu lalu," imbuhnya.

Diskusi bedah buku Selamat Datang Otokrasi: Pemilu, Kekuasaan, dan Kemunduran Demokrasi di Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024