Otak-atik Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Duitnya dari Mana?
- Istimewa
Jakarta - Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengungguli hasil perhitungan cepat (quick count) pada Pemilu 2024. Berbicara mengenai salah satu janjinya saat kampanye, yakni program makan siang gratis, Prabowo pun sepertinya tidak main-main dengan niatnya tersebut.
Prabowo-Gibran membutuhkan anggaran yang fantastis untuk merealisasikan program makan siang gratis kepada 82,9 juta jiwa masyarakat Indonesia setiap harinya. Anggaran makan gratis ini ditaksir mencapai Rp450 triliun per tahun.
Kemudian muncul pertanyaan publik dari mana alokasi anggaran sebesar itu untuk mendanai program makan siang gratis Prabowo-Gibran?Â
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran masih putar otak merealisasikan program makan gratis. Mulai dari efisiensi anggaran, refocussing anggaran hingga peningkatan rasio pajak.
1. Anggaran Subsidi BBM
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno mengatakan, guna mewujudkan program itu, pemerintahan Prabowo ke depan akan menyesuaikan anggaranÂ
subsidi BBM dan LPG pada bulan berjalan.Â
Dia berpendapat, ada sekitar 80 persen dari Rp 350 triliun anggaran pemerintah yang kini dimanfaatkan untuk mensubsidi BBM dan LPG. Menurutnya, anggaran subsidi BBM tersebut lebih dimanfaatkan masyarakat mampu berpenghasilan menengah dan tinggi.
"Jadi tidak ada kata-kata 'memangkas' (subsidi), tidak ada intensi memangkas. Jadi kami melakukan evaluasi terhadap subsidi energi agar diberikan kepada mereka yang berhak, sehingga tepat sasaran," kata Eddy Soeparno, Jumat, 16 Februari 2024
Dari efisiensi pemberian subsidi inilah pemerintah dapat menekan anggaran, dengan begitu selisih anggaran subsidi sebelumnya dapat digunakan untuk keperluan pemerintah lainnya.
"Kalau itu dilakukan, otomatis besaran subsidi energi akan berkurang yang mana kemudian dananya bisa dipakai untuk yang lain-lain," ungkapnya.
2. Peningkatan Rasio PajakÂ
Selain melakukan evaluasi atau efisiensi anggaran subsidi BBM, Eddy Soeparno yang juga Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut pemerintah juga harus menutup celah dalam pengumpulan pajak, untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. D
Dia mengatakan, penerimaan pajak Indonesia hanya setara 10 persen PDB, sedangkan negara lain di Asia Tenggara memiliki rasio sebesar 14 persen.
Menurut Eddy, reformasi pajak harus dilakukan untuk alokasi janji kampanye utama Prabowo, yakni menyediakan makan siang dan susu kepada 80 juta anak sekolah di Indonesia, membantu meningkatkan kesehatan dan pendidikan, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan pengusaha.
3. Sumber Penerimaan Negara Baru
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo membantah soal pemangkasan subisdi energi itu. Dia menekankan bahwa Eddy tidak pernah mengatakan hal tersebut.Â
"Saya sudah konfirmasi ke Mas Eddy, yang bersangkutan tidak pernah mengatakan Prabowo-Gibran akan memangkas subsidi BBM. Apalagi, untuk membiayai program makan siang gratis," ujar Drajat kepada wartawan.Â
Drajat memastikan, pembiayaan program makan siang dan susu gratis bukan dari pemotongan pos APBN yang sudah ada. "Program ini akan dibiayai dari sumber-sumber penerimaan/pembiayaan baru. Sumber-sumber yang merupakan hak negara yang selama ini belum terkoleksi," jelasnya.Â
"Ini tanpa meningkatkan tarif pajak, kecuali yang sudah diumumkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu," imbuhnya.
4. Refocussing AnggaranÂ
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pada masa kampanye sempat menyatakan bahwa anggaran makan siang dan susu gratis bisa bersumber dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.
"Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan," kata Nusron pada 28 November 2023 lalu.
Nusron optimis, anggaran Rp4r0 triliun per tahun yang didapat dari realokasi beberapa pos anggaran, bisa mengcover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia. Namun, target tersebut baru bisa dicapai pada 2029.
"Itu program dengan asumsi tercover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029," kata Nusron.
5. Bantah Terealisasi di 2029
Komandan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budisatrio Djiwandono menepis narasi program makan siang gratis baru akan terlaksana pada tahun 2029.
Budi  mengatakan narasi tersebut adalah misinformasi yang sengaja disebarkan oleh pihak lain. Dia pun menyebut bahwa program makan siang gratis segera dimulai setelah Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar. Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden," kata Budi Djiwandono dalam keterangannya, Jumat.
Â
Ia menegaskan program makan siang gratis tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas begitu Prabowo dan Gibran dilantik.
"Jadi, tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama," kata pria yang juga keponakan PrabowoÂ