Bulog Guyur 50 Ribu Ton Beras Atasi Kelangkaan

Harga Beras Melambung Tinggi Mahal
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta –  Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, sebanyak 50 ribu ton beras dari Perum Bulog mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Hal ini dilakukan untuk mengatasi mahal dan langkanya beras di sejumlah retail modern.

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

Arief mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan untuk mengoptimalkan stok beras yang ada di Bulog, Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), dan Food Station BUMD DKI Jakarta untuk diguyur ke pasar modern dan pasar tradisional.

"Sejak kemarin, kita setelah dari Istana, langsung koordinasi dengan Perpadi, PIBC, Bulog plus Aprindo. Jadi pertama-tama tugas kita mengisi stok di pasar, sudah 2 hari ini kita isi terus stok di modern market. Seharusnya sampai dengan Lebaran, stok beras itu aman dan terjaga," ujar Arief dalam keterangannya Selasa, 13 Februari 2024.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Harga Beras Melambung Tinggi Mahal

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut Arief, penyaluran beras tersebut tidak sulit. Sebab Bulog memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,3 juta ton.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

"Ini tidak sulit, yang sulit itu kalau tidak ada berasnya, ini kan sekarang berasnya banyak. Ini karena Bulog sampai hari ini punya stok beras total 1,3 juta ton dan ini sudah dipersiapkan oleh pemerintah dari jauh-jauh hari," jelasnya.

Arief mengimbau, masyarakat untuk terus menerapkan belanja dengan bijak yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini penting agar pemerataan dapat terjadi di setiap elemen masyarakat.

Harga Beras Melambung Tinggi Mahal

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Yang perlu dijelaskan kepada masyarakat luas, kalau kita itu masak di rumah ya 5 kilogram (kg), 10 kg cukup ya. Tapi kalau belinya sampai 5-10 ton, itu pasti pedagang," ujarnya.

"Jadi kalau di ritel itu memang belinya yang kemasan kecil 5 kg. Kalau tidak dibatasi, nanti stok di toko cepat habis. Teman-teman di ritel kan juga tidak mau stoknya kosong," tambahnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan panen besar yang kemungkinan ada di Maret. Fokusnya adalah menjaga harga di tingkat petani agar tidak mengalami depresiasi berlebihan.

"Nah bulan depan, ini kita mulai sekarang sudah harus siapkan bagaimana menjaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Biasanya kalau panennya sudah mulai di atas 2 juta sampai 3 juta ton, harga gabah di tingkat petani mulai jatuh. Jadi ini yang harus kita jaga," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya