Beras Langka dan Mahal, Mentan Bakal Percepat Musim Tanam Demi Geber Produksi

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Jakarta – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan masalah kelangkaan hingga lonjakan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di berbagai belahan dunia. Karenanya, guna mengatasi persoalan kelangkaan pasokan beras tersebut, Amran menegaskan bahwa pemerintah bakal menggenjot produksi beras nasional, supaya nantinya juga bisa menekan harga beras di pasaran.

Prabowo Restui Bantuan Pangan Beras Jadi 6 Bulan pada 2025

"Ini (kenaikan harga) bukan hanya terjadi pada harga beras di Indonesia saja, melainkan juga pada harga beras dunia," kata Amran di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Daftar Harga Pangan Hari Ini 31 Desember 2024: Bawang hingga Cabai Naik

"Maka kita akan meningkatkan produksi, karena produksi mutlak harus kita tingkatkan kalau ingin menurunkan harga beras tersebut," ujarnya.

Dia memproyeksi bahwa produksi beras bisa mencapai 8 ton per hektare, dari total sebanyak 4 juta hektare lahan yang ditanam. Luasan tersebut diakui Amran, merupakan total akumulasi dari lahan-lahan yang telah ditanami dalam periode Desember 2023 hingga Januari 2024.

Tok, Prabowo Putuskan Pemerintah Tak Impor Beras pada 2025

"Kita harus fokus di produksi, karena domain kami adalah produksi. Sebab yang bisa menyelesaikan atau menekan harga (beras agar) turun adalah produksi," kata Amran.

Karenanya, guna menggenjot produksi beras secara nasional guna menekan harganya tersebut, Mentan menegaskan bahwa pemerintah bakal fokus mempercepat masa tanam di Pulau Jawa dan sebagian luar Pulau Jawa.

Terlebih, beberapa waktu lalu Amran dan Timnya baru mengunjungi Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah wilayah lainnya di Pulau Jawa, guna mempersiapkan proses percepatan masa tanam tersebut.

Selain di Pulau Jawa, Amran memastikan bahwa upaya serupa juga bakal digeber Kementan di luar Pulau Jawa. Seperti misalnya di Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami baru pulang dari Jateng jadi kita melakukan percepatan tanam di Jateng, Jatim, Jabar di luar Jawa, Lampung, Sumsel, Sumut, Sulsel, NTB. Jadi kita fokus pada lumbung pada Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya