KTNA Tolak Ide BUMN Jadi Koperasi, Ini Penjelasannya
- VIVA/Diki Hidayat
Jakarta – Tim Nasional capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menggaungkan ide agar BUMN diubah menjadi koperasi. Hal tersebut pun jadi sorotan berbagai kalangan, salah satunya kalangan petani.
Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional menolak gagasan mengubah BUMN menjadi koperasi. Ketua Umum KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor mengungkap alasannya.
Menurutnya, kontribusi BUMN selama ini sangat vital bagi sektor pangan, terutama dalam upaya peningkatan produksi. Karena itu BUMN dinilai sangat berperan.
"Perannya BUMN sangat besar membantu kegiatan kelompok tani, terutama untuk pupuk, benih, dan pestisida," ujar Sofyan dikutip dari keterangannya, Sabtu, 10 Februari 2024.
Sofyan meminta pemikiran membubarkan BUMN dan menggantinya dengan koperasi untuk dikaji ulang. Sofyan meyakini perubahan status BUMN menjadi koperasi akan memengaruhi peran dan konstribusi BUMN terhadap sektor pertanian.
"Dampaknya bagi petani tentunya sangat merugikan dengan memulai satu sistem baru yang belum teruji," ucapnya.
Sofyan menambahkan, BUMN sesungguhnya dapat menjadi katalisator bagi koperasi. Hal ini merupakan wujud nyata meningkatkan peran BUMN dan koperasi dalam memajukan pangan nasional.
"Menurut saya bukan dibubarkan. Justru BUMN bisa memperbesar perannya untuk membina dan membesarkan koperasi. Jadi, program-program BUMN bisa melibatkan dan mengajak koperasi," kata Sofyan.