PHRI Sebut Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek Bikin Okupansi Hotel Daerah Wisata Naik hingga 80 %

Ilustrasi hotel.
Sumber :
  • Pexels

Jakarta – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan, terjadi kenaikan tingkat okupansi hotel hingga 80 persen di sejumlah kawasan wisata, pada musim libur panjang (long weekend) Isra Mi'raj dan Imlek 2024 kali ini.

Hotel Ini Hadirkan Suasana Romantis dengan Konsep Golden Hour di Malam Pergantian Tahun

"Kalau kita perhatikan di beberapa daerah, itu memang okupansinya terjadi peningkatan. Paling tidak rata-rata itu 70-80 persen kenaikan okupansinya akibat dampak dari long weekend," kata Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran, saat dihubungi VIVA Bisnis, Jumat, 9 Februari 2024.

Dia menjelaskan, kenaikan tingkat okupansi hotel itu umumnya terjadi lintas provinsi, utamanya di destinasi-destinasi wisata terdekat dari provinsi-provinsi tersebut. "Kalau kita perhatikan itu seperti di Provinsi Sumatera Barat, Pekanbaru, di sepanjang Pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Jawa Timur, termasuk sampai ke Bali," ujarnya.

Bakrieland Ambil Alih Hotel Aston Sidoarjo City

Ilustrasi hotel murah.

Photo :
  • Halomoney.

Dia memastikan, rata-rata peningkatan okupansi hotel itu terjadi di tempat-tempat wisata. Karena, periode libur long weekend seperti ini tentunya berbeda dengan libur lebaran, di mana masyarakat umumnya bepergian untuk mudik. "Tapi kalau libur long weekend seperti ini, umumnya orang kan pergi berwisata," kata Maulana.

Berlatar Keindahan Alam Tropis dan Budaya Bali, Tempat Ini Hadir di Jantung Kota Canggu

Dia mengakui, adanya libur panjang Isra Mi'raj-Imlek ini telah membantu sektor perhotelan, untuk meraup untung setelah okupansi hotel di Januari 2024 lalu anjlok hingga di bawah 50 persen.

Untuk lama waktu menginap para wisatawan di libur panjang kali ini, Dia pun memprediksi bahwa kisarannya mungkin akan berada di antara 3-4 hari sejak Kamis hingga hari Minggu (11/2) mendatang. "Kalau kita perhatikan itu (wisatawan mulai menginap di hotel) mulai dari kemarin, dan saya rasa akan sampai hari Minggu," ujar Maulana.

h

Ilustrasi pelayanan hotel

Photo :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan/ Bali

Namun, lanjut Maulana, saat okupansi hotel di daerah-daerah wisata terdekat dari sebuah kota itu melonjak di musim libur panjang kali ini, ada pula okupansi hotel di sejumlah daerah yang justru malah anjlok. Misalnya seperti pada hotel-hotel di wilayah Jakarta, yang tingkat okupansinya menurun akibat banyaknya masyarakat yang berlibur ke daerah-daerah wisata di kota terdekatnya.

"Karena umumnya di daerah-daerah yang memiliki objek wisata lah yang terjadi peningkatan okupansi hotel. Misalnya seperti daerah-daerah yang dekat dengan Jakarta seperti kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat termasuk Bandung, tentu tingkat okupansi hotelnya terjadi peningkatan," kata Maulana.

"Tapi kalau daerah-daerah seperti Jakarta, mungkin tingkat okupansi hotelnya justru terjadi penurunan. Karena banyak penduduk Jakarta yang keluar kota, di mana daerah-daerah tersebut umumnya digemari oleh traveller domestik untuk menjadi target kunjungan pada saat libur panjang seperti ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya