Mentan Amran: Sudah Ada Hilal RI Stop Impor Jagung

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman
Sumber :
  • Kementan

Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, hilal RI untuk stop impor jagung sudah terlihat. Hal ini seiring dengan 15 Provinsi di Indonesia, sudah melakukan penanaman jagung secara serempak.

Targetkan RI Swasembada Aluminium, MIND ID Genjot Kapasitas Produksi dan Smelter

Amran mengatakan, pada 2017 hingga 2019 RI sudah melakukan swasembada jagung. Dan hasilnya pada 2019 Indonesia berhasil melakukan ekspor komoditas jagung.

"Saat ini sudah ada hilal, tanda-tanda untuk stop impor. Mengapa kami yakin? karena kami sudah keliling 15 provinsi, semua serempak tanam jagung dan beberapa bulan ke depan panen," ujar Amran dalam keteranagannya Selasa, 6 Februari 2024.

Ratusan Karton Kue Kering dari Magelang Diekspor ke Taiwan

Amran menjelaskan, masih dilakukannya impor jagung saat ini karena adanya tekanan El Nino. Namun, dia optimis impor jagung dapat diberhentikan ke depan karena beberapa bulan ke depan sudah ada 15 provinsi yang akan melakukan panen serempak, sehingga produksi jagung dalam negeri melimpah.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto bersama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di acara Silaturahmi Relawan Prabowo-Gibran se-Sulawesi Selatan, Jumat, 2 Februari 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
7 Kementerian Kompak Minta Anggaran Tambahan, Siapa yang Paling Banyak?

"Kementerian Pertanian memberikan bantuan gratis kepada berupa bibit, pupuk dan alat mesin pertanian serta pembangunan irigasi tersier dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan jagung. Pengadaan bantuan ini dengan melakukan refocusing anggaran Kementerian Pertanian sebesar Rp 7,7 triliun," tegasnya.

"Bapak Presiden Jokowi pun sudah menambah alokasi anggaran pupuk bersubsidi Rp 14 triliun. Ini tolong disampaikan kepada masyarakat," sambungnya.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.(istimewa/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Amran menargetkan, untuk mengembalikan Indonesia bisa ekspor jagung, yakni paling lambat dalam waktu 3 tahun ke depan dan bahkan bisa dipercepat. Hal ini didukung jika gerakan akselerasi peningkatan produksi jagung ini berhasil.

"Jadi kalau gerakannya masif seperti dilakukan Pak Pangdam Iskandar Muda ini, ekspor jagung bisa kita percepat. Impor jagung kan kecil hanya 250 ribu sampai 500 ribu ton dan ini bisa diselesaikan dari Aceh saja. Target tanam 100 ribu hektar berhasil kita realisasikan, kecil kita selesaikan masalah impor. Ini impor kan kecil, ceritanya saja yang besar," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya