Ekonomi RI Masih Tumbuh 5 Persen, Gimana Target Jadi Negara Maju?
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Ekonomi RI dalam lima tahun ini belum mampu tumbuh secara signifikan. Tercatat, pertumbuhan tertinggi hanya ada di atas 5 persen, atau belum mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi negara maju yang sebesar 6 persen hingga 7 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan untuk mencapai Indonesia menjadi negara maju, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan modal terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) harus turun di angka 4 persen.
“ICOR kita dibandingkan negara lain kita masih tinggi, di sekitar angka 6 persen lebih sedikit. Nah, kalau kita bisa turunkan ke angka 4 persen, maka pertumbuhan kita akan tumbuh ke 6 persen dan 7 persen,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 5 Februari 2024.
Kendati demikian, Airlangga mengatakan bahwa masih tingginya ICOR RI merupakan hal yang wajar. Sebab Indonesia sedang membangun infrastruktur yang memerlukan waktu untuk merasakan dampaknya.
“Infrastruktur itu tidak langsung tapi makan waktu. Dan saya yakin begitu infrastruktur semua terbangun, kemudian kita punya logistik akan lebih baik, maka kita bisa menggenjot pertumbuhan dengan perbaikan ICOR,” imbuhnya.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 sebesar 5,02 persen. Kemudian, merosot pada tahun 2020 yang terkontraksi di -2,07, yang mana disebabkan adanya pandemi COVID-19.
Selanjutnya, di tahun 2021 ekonomi mulai pulih dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 3,70 persen. Adapun, tahun 2022 dan 2023 pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5 persen yakni masing-masing sebesar 5,31 persen dan 5,05 persen.