Sri Mulyani Sindir Masyarakat Lebih Suka Gunting Pita daripada Rawat Hasil Pembangunan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyentil sebagian masyarakat yang masih terlalu membesar-besarkan seremoni gunting pita, dalam setiap momentum acara peresmian hasil pembangunan.
Namun, aspek utama pasca pembangunan itu sendiri, utamanya soal pemeliharaan infrastruktur hasil pembangunan tersebut, justru kerap diabaikan bahkan tak jarang berakhir terbengkalai.
"Membangun itu satu hal, memelihara adalah hal lain," kata Sri Mulyani saat meresmikan Rumah Susun Kemenkeu di Jayapura, dikutip dari YouTube Kemenkeu RI, Kamis, 1 Februari 2024.
"Dan sering orang lebih silau dan kagum dengan pembangunan, karena menggunting pita kelihatan bagus, abis itu setahun dua tahun enggak dilihat lagi," ujarnya.
Dia mengaku sudah sering menegaskan kepada jajarannya di Kemenkeu, bahwa hal yang terpenting dari peradaban suatu bangsa bukanlah soal pembangunannya. Melainkan dalam hal memelihara apa yang sudah dibangun tersebut. "Jadi memelihara aset adalah bagian dari tingkat peradaban kita," kata Sri Mulyani.
Karenanya, Dia pun berpesan kepada seluruh jajaran di Kemenkeu, untuk tetap memelihara Rusun Kemenkeu di Jayapura dan harus mengelolanya dengan baik. "Nanti akan ada mekanisme satu manajemen koordinasi dari aset ini. Mulai dari kebersihan, penggunaan air, dan mengelola sampahnya," ujar Menkeu.
Kepada para pengguna rusun tersebut, Menkeu pun berpesan agar mereka juga bisa menggunakan Rusun Kemenkeu itu, dengan beragam upaya untuk menjaga kebersamaan.
Karena, nantinya rusun tersebut akan ditinggali oleh banyak jajaran Kemenkeu dari berbagai unit dan daerah, yang tentunya memiliki perbedaan satu sama lain. Sehingga, para penghuni rusun juga harus memahami bahwa perbedaan itu merupakan hal yang wajar, dan tidak boleh sampai menimbulkan pertikaian.
"Saya juga titip agar bagaimana (para penghuni rusun bisa) menjaga kebersamaan. Karena kita hidup di satu tempat seperti ini, dari berbagai unit dan berbagai daerah, pasti ada perbedaan," ujarnya.