BPS: Inflasi Januari 2024 Terendah dalam 5 Tahun
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, inflasi RI di Januari 2024 tercatat menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir. Inflasi pada Januari ini tercatat sebesar 0,04 persen secara bulanan atau month to month (mtm).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar mengatakan, secara historis, setiap Januari RI memang selalu mengalami inflasi yang cukup tinggi.
"Berdasarkan historis dalam lima tahun terakhir selalu terjadi inflasi di bulan Januari," ujar Amalia dalam konferensi pers, Kamis, 1 Februari 2024.
Amalia menjelaskan komoditas utama penyebab inflasi Januari didominasi oleh beberapa komoditas pangan bergejolak. Namun, inflasi secara umum dapat diredam oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi cukup dalam.
"Inflasi bisa diredam oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi cukup dalam seperti cabai rawit, cabai merah, serta tarif angkutan udara," jelasnya.
Berdasarkan data paparannya, berikut rincian komoditas pangan yang mendominasi inflasi selama lima tahun. Namun, pada tahun 2019 tidak ditampilkan datanya.
Januari tahun 2020 penyumbang inflasinya terdiri cabai merah inflasinya 0,13 persen, cabai rawit 0,05 persen, ikan segar 0,04 persen. Kemudian minyak goreng 0,04 persen, sigaret putih mesin 0,03 persen, dan beras 0,03 persen.
Januari 2021, penyumbang inflasi yakni komoditas cabai rawit 0,08 persen, tempe 0,03 persen, ikan segar 0,03 persen, tahu mentah 0,02 persen, tarif jalan tol 0,02 persen, nasi dengan lauk 0,01 persen.
Januari 2022, komoditas andil inflasi terdiri dari daging ayam ras 0,07 persen, bahan bakar ruta 0,06 persen, ikan segar 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, beras 0,03 persen, mobil 0,03 persen.
Lalu, Januari 2023, andil inflasinya terdiri dari beras 0,07 persen, ikan segar 0,04 persen, cabai merah 0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, sigaret kretek mesin 0,03 persen, sewa rumah 0,03 persen.
Adapun dari paparannya juga tertulis bahwa inflasi RI di Januari sebesar 2020 0,39 persen, Januari 2021 0,26 persen, Januari 2022 0,56 persen, Januari 2023 0,34 persen, dan 2024 0,04 persen.