Mitra Pack Targetkan Pendapatan Naik 30 Persen pada 2024, Begini Strateginya
- Dokumentasi Mitra Pack.
Jakarta – PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) membukukan pendapatan naik 12,5 persen (unaudited) pada 2023 dibanding 2022. Tercatat pendapatan perusahaan pada 2023 mencapai Rp 153 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp 136 miliar.
Sedangkan laba bersih pada 2023 naik 20 persen menjadi Rp 12 miliar, dibanding tahun 2022 mencapai Rp 10 miliar. Kinerja positif ini mencerminkan kekuatan bisnis PTMP dan kemampuannya untuk menghasilkan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.
Presiden Direktur PTMP Ardi Kusuma menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham dengan mengumumkan rencana pembagian dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun ini.
Dividen.
- Investopedia
“Rincian lebih lanjut mengenai pembagian dividen akan diumumkan dalam waktu yang akan datang,” ujar Ardi dikutip dari keterangannya, Rabu, 31 Januari 2024.
Cindy Kusuma, Direktur Pengembangan Bisnis Mitra Pack mengatakan, perusahaan menetapkan target untuk meningkatkan pendapatan yang ambisius pada tahun ini. Hal itu bakal dicapai dengan strategi pertumbuhan agresif PTMP didorong oleh beberapa faktor kunci.
“PTMP umumkan proyeksi pertumbuhan yang ambisius untuk tahun 2024, target kenaikan pendapatan sebesar 25-30 persen,” tambahnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
- vivanews/Andry Daud
Dia menjabarkan, sejumlah strategi tersebut antara lain, solusi pencetakan inovatif dengan teknologi UV laser dan diversifikasi dalam pengolahan daging. Kemudian, fokus pada pasar sewa, program pelatihan dan stok siap, menggenjot pemasaran hingga kemitraan internasional.
"Kami berkomitmen untuk inovasi dan keunggulan, dan kami yakin bahwa pendekatan kami yang beragam tidak hanya akan menguntungkan pelanggan kami, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan kami ke puncak baru pada tahun 2024 dan seterusnya,” tegasnya.
OJK Ungkap Peringkat Corporate Governance RI di Asean Masih Posisi 5
OJK mengungkapkan penilaian standar penerapan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip corporate governance Indonesia berada di peringkat kelima di ASEAN.
