Anies Tak Akan Prioritaskan IKN, Kepala OIKN: Tak Pengaruhi Minat Investor
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, sempat mengutarakan bahwa apabila dia bisa terpilih sebagai Presiden RI di Pilpres 2024 ini, maka pemerintahannya tidak akan memprioritaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam program kerjanya.
Saat hal itu ditanyakan kepada Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, perihal apakah pernyataan Anies tersebut membawa sentimen negatif bagi investor, Bambang pun membantah hal tersebut.
Dia mengatakan, tingginya minat investor di IKN bahkan dapat dilihat dari pesatnya progres pembangunan sejumlah infrastruktur dasar pemerintahan, yang saat ini tengah digenjot pengerjaannya.
"InsyaAllah enggak (mengganggu minat investor). Kan ada buktinya itu, groundbreaking tetap berlangsung, yang lain juga masih pada semangat, yang datang ke kita juga bertubi-tubi," kata Bambang di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2024.
Dengan tidak terpengaruhnya para investor IKN akan pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh para capres-cawapres, Bambang menegaskan bahwa kini pihaknya tengah disibukkan untuk mencari kesepakatan-kesepakatan menguntungkan untuk membangun IKN tersebut.
"Tinggal bagaimana kita mencari deal yang terbaik buat kita membangun kota ini," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Bambang Susantono juga telah melaporkan bahwa hingga akhir Januari 2024, pembangunan IKN telah berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Bahkan, Bambang menyampaikan bahwa secara keseluruhan, total investasi tahap 1 yang masuk ke IKN telah mencapai hingga Rp 47,5 triliun.
"Total investasi yang telah masuk untuk pembangunan IKN tahap 1 mencapai Rp 47,5 triliun, dengan porsi investasi swasta mencapai Rp 35,9 triliun," kata Bambang.
Dia menambahkan, sampai akhir Januari 2024, progres pembangunan IKN telah mencapai 71,47 persen, dari target yang ditetapkan pada tahap 1. Pembangunan IKN tahap 1 itu sendiri terdiri dari empat kali groundbreaking, yang telah dilaksanakan pada September, November, dan Desember 2023, serta pada Januari 2024.
"Delapan sektor utama yang dibangun termasuk hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta area hijau," ujarnya.