Strategi KCIC Cegah Spekulan Tanah di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, salah satu tantangan dalam merencanakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, adalah soal menangani para spekulan tanah yang kerap menjadi kendala saat proses pembebasan lahan.

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

Karenanya, guna mencegah bermunculannya para spekulan tanah di proyek tersebut, Dwiyana mengaku enggan menjelaskan trase jalan atau titik koordinat yang bakal dilewati jalur kereta tersebut.

"Kalau trasenya diumumkan, ya nanti spekulan-spekulan tanah main semua," kata Dwiyana di DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024.

Jantje-Syarif Janji Keluarganya Tak Akan Cawe-cawe Proyek Daerah di Ambon

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi

Photo :
  • VIVA/ Natania Longdong

Meski demikian, Dwiyana mengatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu memastikan sejumlah studi secara optimal, yang akan dilakukan sebelum pengerjaan fisik proyek dimulai. Antara lain yakni mencakup studi penentuan jalur, studi kelayakan (feasibility study), dan lain sebagainya.

Menteri Dody Beberkan Perhitungan PPN 12 Persen Bikin Ongkos Garap Infrastruktur Meroket

"Kita punya banyak pengalaman dari (proyek pembangunan) Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Harusnya hasilnya akan lebih baik untuk perpanjangan jalur ke Yogyakarta dan Surabaya," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, rencana studi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya bersama dengan pihak China, masih dalam tahap pembahasan.

Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Halim

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Dia mengatakan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan turut terlibat dalam studi bersama tersebut, meskipun Adita sendiri tidak memerinci secara jelas kajian apa yang akan dilakukan dalam studi bersama tersebut.

Bahkan, Adita juga tidak menyebut, apakah kajian bersama itu akan melalui proses tender terlebih dahulu atau tidak.

"Sejauh ini masih dalam pembahasan saja," ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofik dalam kunjungan kerjanya ke Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau, Minggu, 24 November 2024.

Menteri Lingkungan Perintahkan Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak Chevron di Siak Dipercepat

Menteri Lingkungan Hidup meminta percepatan pemulihan tanah terkontaminasi minyak PT Chevron di Siak, Riau, dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun dari saat ini.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024