Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban Kurangi Macet di Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pengembangan pelabuhan Internasional Patimban dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta.

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Airlangga Pacu Penguatan Kemitraan Global RI

Airlangga mengatakan, untuk nilai investasi pelabuhan Internasional Patimban sebesar Rp 43,22 triliun, yang diharapkan juga dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta. Hal ini karena adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.

“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet,” kata Airlangga dalam keterangannya Rabu, 24 Januari 2024.

PTPN I Targetkan Pembersihan Areal 100 Hektare HGU di Sampali Berlanjut hingga Akhir 2024

Ekspor mobil di Pelabuhan Patimban.

Photo :
  • Istimewa

Ekspor mobil di Pelabuhan Patimban.

Photo :
Industri Padat Karya Terpuruk, 15 Investor Asing Jajaki Investasi Tekstil di RI
Airlangga mengatakan, dalam periode Desember 2021 hingga Desember 2023, Pelabuhan Internasional Patimban telah memberikan pelayanan aktivitas bongkar muat domestik sebanyak 184.948Completely Build Up (CBU). Dan untuk bongkar muat internasional sebanyak 268.968 CBU, yang terdiri dari bongkar muat car terminal serta layanan terhadap 20 kapal multipurpose.

Saat ini, pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban fase 1 tahap 1 telah selesai dan sudah beroperasi serta pembangunan fase 1 tahap 2 masih terus dilakukan.

“Investasinya besar. Sayang kalau tidak dioptimalkan secara maksimal. Pelabuhan Patimban harus didorong menjadi world class terminal,” jelasnya.

Pelabuhan Patimban.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenhub.

Airlangga menjelaskan bahwa Pelabuhan Patimban memberikan dampak signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana yang meliputi tujuh Kabupaten/Kota, yaitu Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon.

Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16 persen, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya