Tak Hanya 'Selepet' Nikel, Thomas Lembong Juga Singgung Klaim Bahlil soal Derasnya Investasi

Thomas Trikasih Lembong.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

Jakarta – Co captain Tim Pemenangan Nasional Anies-Cak Imin, Thomas Lembong menjadi sorotan publik setelah debat pilpres yang dilakukan cawapres pada 21 Januari lalu Nama dia, sempat disebut-sebut oleh cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dalam debat tersebut.

Bahlil serta Jajaran Kepengurusan Partai Golkar Resmi Terima SK dari Kementerian Hukum

Terlepas dari hal tersebut, mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini pun pernah mengomentari terkait derasnya investasi yang masuk ke Indonesia versi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Dia pun memjabarkan sejumlah analogi jika memang hal itu terjadi.

"Simple-simple aja ya, kita suka terpukau dengan angka-angka yang diberikan Pemerintah dan jadi buta dengan fakta yang kasatmata," ujar Thomas dikuttip dari tayangan YouTube Channel Total Politik, Selasa, 23 Januari 2024.

Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur, Kupang Siap Terima Investor

Juru Bicara Anies Baswedan, Thomas Lembong

Photo :
  • Istimewa

"Kalau investasi  begitu deras, kenapa pertumbuhan ekonomi masih 5 persen, kan harusnya udah 7 persen. Kenapa harga pangan naik 20-30 persen, kenapa lapangan kerja masih susah, semua orang mengeluhkan itu," tambahnya.

Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Terbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat

Investasi yang besar klaim Bahlil tersebut tegas Tom Lembong harusnya berbanding lurus dengan capaian-capaian dan berdampak pada masyarakat. Sehingga kesejahteraan bisa lebih merata.

"Minimum itu, kita membangun sarana yang bisa menciptakan nilai tambah ya bisa menaikkan pekerja," tambahnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Penjelasan lainnya kata Thomas, Pemerintah harus memastikan komposisi dari investasi yang masuk. Jangan Sampai lebih banyak ke sektor padat modal ketimbang padat karya.

"kKtakan saja investasi deras, tapi masuknya semua ke padat modal yang tidak padat karya yang tidak memperkerjakan banyak orang. Itu menurut saya yang 5 tahun ini terjadi," ungkapnya.

Lebih lanjut Thomas menegaskan, reformasi struktural mengenai hal ini yang nantinya akan dilakukan jika Anies Jadi presiden. Sehingga, investasi yang masuk juga bisa bermanfaat bagi semua pihak.

"Banyak (investasi) ke smelter dan infrastruktur dan menguntungkan pemodal bukan pekerja. Jadi kita jangan buta pada fakta di lapangan terlena dengan angka-angka yang keliatannya fantastis," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya