Loyo Pagi Ini, Rupiah Berpotensi Balik Menguat Terdorong Sentimen Positif Pasar Keuangan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 22 Januari 2024. Rupiah melemah sebesar 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 15.626 per dolar AS.

IHSG Makin Gagah di Akhir Perdagangan, Naik 1,65 Persen Disusul ARA Saham MAYA hingga POLU

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.628 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah akan menguat hari ini terhadap dolar AS. Hal itu seiring dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.

Apa Itu Redenominasi? Ini Tujuan dan Dampaknya pada Nilai Mata Uang Nasional

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

"Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat positif pagi ini, dengan pergerakan indeks saham Asia yang menguat yang bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS. Sementara indeks dolar AS terlihat bergerak lebih rendah (103.16) dibandingkan penutupan Jumat kemarin (103.23)," ujar Ariston kepada VIVA Senin, 22 Januari 2024. 

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Ariston mengatakan, saat ini ekspektasi pasar cukup tinggi mengenai pemangkasan suku bunga acuan AS di semester I-2024. Sebab survei CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas 100 persen pemangkasan terjadi di rapat Bank Sentral AS di bulan Mei 2024.

Di sisi lain terang Ariston, pelaku pasar juga mewaspadai pernyataan petinggi the Fed yang tidak ingin terburu-buru memangkas suku bunga acuan, dan data ekonomi AS yang membaik.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

"Ini bisa menahan pelemahan dolar AS. Data-data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini seperti data PDB kuartal-IV, data inflasi dan lain-lain, akan memberikan masukan baru untuk pasar," jelasnya. 

Ariston melanjutkan, pelaku pasar kini juga masih mewaspadai konflik Timur Tengah. Sebab bila memanas lagi, bisa mendorong penguatan dolar AS. 

Adapun hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat ke arah Rp 15.580. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 15.650.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya