Menko Airlangga Bantah Belasan Menteri Kabinet Jokowi Bakal Mundur: Situasi Biasa Aja
- Golkar
Bandung – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah terkait dengan kabar 15 Menteri Kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal mundur. Dia menyebut kalau saat ini kondisi menteri-menteri kabinet masih bersikap biasa saja.
"Tidak ada. Situasi biasa-biasa saja," ujar Airlangga di Bandung, Jawa Barat pada Jumat 19 Januari 2024.
Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan bahwa semua menteri berhubungan baik dengannya. Tapi, tidak ada pembicaraan ingin mundur dari jabatan menteri.
"Karena kan hampir semua Menteri kabinet berkawan sama Saya, jadi saya tahu semuanya," tuturnya.
Airlangga pun menyebutkan bahwa pertemuan Jumat pagi tadi di Istana Kepresidenan bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya membahas soal pajak hiburan. Pertemuan itupun berlangsung hangat.
"Dari tadi di istana pembahasannya mengenai pajak hiburan yg 40-70 di HKPD tetapi tadi sesuai dengan arahan bapak presiden bahwa itu ada pasal dalam UU HKPD, pasal 101 dimana pemerintah daerah dapat memberikan insentif berupa pengurangan daripada pajak daripada 70 persen bahkan bisa lebih rendah dari 40 persen," beber Airlangga.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana buka suara soal isu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ,serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mau mundur dari Kabinet Indonesia Maju era Presiden Jokowi. Menurut dia, seluruh pembantu Presiden Jokowi solid.
“Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya,” kata Ari kepada wartawan pada Kamis, 18 Januari 2024.
Sementara, kata Ari, terkait isu yang dihembuskan bahwa Sri Mulyani dan Basuki mau mundur dari jabatannya sebagai pembantu Presiden Jokowi perlu ditanyakan kepada orang yang menyebarkan.
“Terkait isu yang sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yg siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut,” jelas dia.
Diketahui, ekonom senior INDEF, Faisal Basri, mengajak sejumlah kalangan untuk membujuk beberapa anak buah Presiden Jokowi agar mundur dari Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sebab, Faisal melihat Pemerintahan Jokowi sangat terkesan berpihak kepada salah satu pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden tertentu pada Pemilu 2024.
Bahkan, Ia mengklaim ada menteri yang sudah siap mundur. Salah satunya, kata dia, menteri yang paling siap mundur dari Pemerintahan Jokowi adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain itu, ia juga menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono diklaim ingin meninggalkan Kabinet Indonesia Maju.
“Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," kata Faisal pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Namun, kata dia, Sri Mulyani dan menteri lainnya tengah menunggu waktu yang tepat untuk hengkang dari Pemerintahan Jokowi.
"Katanya tunggu momentum. Mudah-mudahan momentum ini segera, Insya Allah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," pungkasnya.