Begini Pernyataan Lengkap Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur

Ekonom Senior Indef, Faisal Basri.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Ekonom Senior Indef, Faisal Basri mengajak segenap kalangan untuk membujuk sejumlah menteri agar mundur dari kabinet Jokowi. Bujukan ini disuarakannya, karena pemerintahan Jokowi sangat terkesan berpihak kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Proyek Infrastruktur Disetop Sementara, Menteri PU: Anggarannya Ditahan Bu Menkeu

Faisal bahkan menyebut, sudah ada nama-nama menteri yang sudah siap mundur. Salah satu menteri yang sudah paling siap mundur menurutnya adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

"Ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, Pak Basuki (Menteri PUPR), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat," kata Faisal dalam forum Political-Economic Outlook 2024, dikutip Kamis, 18 Januari 2024.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," katanya.

Sri Mulyani datang ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Rencana Sri Mulyani Kejar Potensi Pajak Underground Economy

Faisal mengatakan, dari semua kegagalan pemerintahan Jokowi yang tidak bisa disebutkannya satu persatu, mundurnya sejumlah menteri sebagai sikap kecewa pada kesewenangan pemerintahan Jokowi.

"Itu akan mendelegitimasi Jokowi, dan delegitimasinya itu akan berpengaruh negatif terhadap Prabowo dan Gibran," kata Faisal.

Dia berpendapat, rencana mundurnya Sri Mulyani dan sejumlah menteri lainnya itu, tengah menunggu waktu yang tepat untuk hengkang dari pemerintahan.

"Pramono Anung sudah gagap jadi menteri, karena dia akan PDIP dan selalu bela Jokowi terus, kan pusing. Katanya nunggu momentum, dan mudah-mudahan mementumnya ini segera," ujar Faisal.

"InsyaAllah (mundurnya para menteri Jokowi) itu jadi pemicu yang dahsyat. Seperti waktu Pak Ginanjar dan 12 menteri lainnya mundur zaman Pak Harto. Karena ini secara moral fondasinya sudah rontok," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya